Dolar AS tertekan oleh data ekonomi AS yang kurang baik setelah pertumbuhan PDB AS kuartal I 2017 diumumkan turun, data manufaktur AS juga diumumkan turun

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp13.309, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.329 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa tekanan depresiasi mata uang rupiah berkurang menyusul mayoritas kurs di kawasan Asia yang bergerak menguat menyusul data ekonomi Amerika Serikat yang kurang baik.

"Dolar AS tertekan oleh data ekonomi AS yang kurang baik setelah pertumbuhan PDB AS kuartal I 2017 diumumkan turun, data manufaktur AS juga diumumkan turun," katanya.

Ia mengemukakan bahwa manufaktur AS tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada bulan April menjadi 54,8 dari 57,2. Sementara itu, data pertumbuhan PDB AS periode kuartal I 2017 menurun menjadi 0,7 persen.

Ia menambahkan bahwa kebijakan suku bunga Amerika Serikat yang diperkirakan belum akan naik juga turut menjadi salah satu faktor yang menahan laju mata uang dolar AS.

Ia mengatakan bahwa perhatian pelaku pasar selanjutnya akan beralih ke publikasi pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal pertama 2017 yang diperkirakan naik meski tipis.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan bahwa data PDB Indonesia diproyeksikan masih menopang laju mata uang domestik.

"Data PDB Indonesia yang akan dirilis dalam waktu dekat dengan proyeksi positif menjaga fluktuasi mata uang domestik di area positif," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017