Sydney (ANTARA News) - Pelatih tenis terkemuka Australia Tony Roche berminat menjadi pelatih baru Lleyton Hewitt setelah secara mengejutkan berpisah dengan petenis nomor satu dunia Roger Federer, demikian dilaporkan Senin. Federer mengumumkan dalam situsnya akhir pekan menyusul prestasi buruknya dalam beberapa pekan terakhir, setelah petenis Swiss itu tanpa gelar dalam empat turnamen. Pelatih terkemuka Roche, yang kembali ke Sydney dari Roma akhir pekan lalu, berharap dalam waktu singkat akan memastikan tekadnya untuk bekerjasama dengan Hewitt, tulis koran Daily Telegraph Sydney. Koran itu memberitakan, Federer akan melanjutkan kebiasaannya bersatu dengan pelatih Australia dengan merekrut Darren Cahill, yang tak bisa dihubungiu untuk dimintai komentar. Roche, yang Kamis genap berusia 62 tahun, bekerja dengan Federer sejak awal 2005 setelah sebelumnya membantu Ivan Lendl (petenis nomor satu dunia dan pemenang enam gelar utama) dan Pat Rafter (nomor satu dunia dan dua gelar utama). The Daily Telegraph mengungkapkan, Roche tetap pada komitmennya tidak akan bertugas lebih dari 15 pekan dalam setahun secara langsung. Dia tetap menolak menghadiri AS Terbuka, event yang belum pernah dimenangi Federer selama tiga tahun terakhir. Roche dan Federer hanya bekerjasama dalam Australia Terbuka dan Wimbledon, tulis suratkabar itu. Tugas lainnya dilakukan melalui telepon atau e-mail. Dibawah pengaturan seperti itu, Federer merebut 25 gelar, enam gelar utama dan dan secara total menang 192 kali dan 13 kali kalah. Tapi kemitraan berakhir dengan berkembang gosip tentang ketidak sepakatan menyangkut jadwal yang oleh koran itu diklaim bahwa Roche tidakj berniat mengikuti keinginan Federer meraih mahkota Wimbledon kelima kalinya. Hewitt tidak punya pelatih penuh sejak Roger Rasheed mundur dalam Januari dan manajernya David Drysdale menegaskan bahwa Roche adalah calon kuat. "Jika Tony Roche bersedia, kita akan bodoh untuk tidak bicara dengan dia," kata Drysdale kepada Daily Telegraph. "Sayas tidak yakin apa yang ada dalam pikiran Roche saat ini, tapi saya akan bicara dengan dia. "Dia sebelumnya bertugas dengan Lleyton dalam Piala Davis dengan sukses besar." Koran itu mengemukakan, Federer amat berminat terhadap Cahill, yang amat dekat dengan petenis Australia lainnya, Peter Carter, orang yang meletakkan dasar dalam permainan Federer sebelum tewas dalam kecelakaan pada 2002. Cahill, pelatih tim Piala Davis Australia, memimpin Hewitt dan Andre Agassi untuk meraih sukses di Grand Slam dan ke peringkat satu dunia, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007