Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Ribuan Buruh dari Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day memilih untuk berzikir dan berdialog mencari solusi.
"Pada tahun ini perayaan May Day kami lakukan dengan cara berzikir yang diikuti sekitar 4.200 buruh yang berasal dari berbagai perusahaan dan pabrik," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, di sela acara zikir Akbar buruh di gedung Pusat Pengembangan Dakwah Islam di Kecamatan Cikembar, Senin.
Menurut dia, buruh tidak turun ke jalan dan memilih berzikir ini sesuai kesepakatan bersama dengan tujuan meminta tingkat kesejahteraan terus meningkat.
May Day tahun ini tidak lagi dirayakan dengan long march dan unjuk rasa. Dan pilihan ini disambut baik semua pihak khususnya warga apalagi bertepatan dengan libur akhir pekan yang dipastikan akan menghambat laju arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat.
"Kami berharap ada solusi-solusi dalam meningkatkan kesejahteraan buruh dan kami pun berupaya agar ke depannya antara buruh dan pengusaha bisa menjadi satu kesatuan yang bersimbiosis mutualisme," kata Ali.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kota Sukabumi Tholibin mengatakan May Day ini ratusan buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Sukabumi merayakannya dengan cara berdialog dengan pokok bahasan utama keinginan buruh agar pemerintah pusat merevisi Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.
"Aturan ini harus direvisi karena ada hak-hak buruh yang terpangkas, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan, tetapi kami yakin aturan itu digunakan agar tidak ada konflik antara buruh dan pengusaha dalam menetapkan nilai upah minimum," katanya.
Pewarta: Aditya A. Rohman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017