Malino akan dikembangkan sebagai kota wisata dengan nama Daerah Wisata Kota Raya Malino."

Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) M. Jusuf Kalla menyatakan dukungannya kepada pemerintah daerah melalui Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Gowa Adnan Puritcha Ichsan untuk mengembangan pariwisata Malino.

"Malino akan dikembangkan sebagai kota wisata dengan nama Daerah Wisata Kota Raya Malino," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat daerah Provinsi Sulsel Devo Khaddafi di Makassar, Senin.

Wapres Kalla, menurut dia, mengungkapkan dukungan atas pengembangan obyek wisata itu saat berkunjung ke Malino pada Minggu (30/4) bersama Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa.

Wisata Kota Raya Malino akan dibagi dalam empat zona utama, yaitu zona Asia, zona Amerika, zona Afrika dan zona Eropa Australia, dengan masing-masing lokasi itu akan dikembangkan wisata ciri khas tanaman dan bunga sesuai nama benuanya, seperti bunga tulip khas Belanda (Eropa) dan bunga sakura khas Jepang (Asia).

Selain itu, ia mengemukakan, kawasan Malino itu juga akan mengembangkan Kebun Raya, Taman Keragaman Hayati (Kehati), Taman Safari, Bumi Perkemahan dan Lokasi Pendidikan Religi, Pusat Agro Bisnis, Perkebunan dan Peternakan.

Malino dinilai strategis untuk dikembangkan karena memiliki banyak daya tarik, baik kondisi iklim mikronya yang sejuk maupun sejarahnya yang selalu menjadi lokasi perundingan perdamaian.

Selain itu, Malino juga telah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lebih siap untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata nasional yang diperuntukkan bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Devo menjelaskan dalam kunjungan kerja ke Malino, Wapres Jusuf Kalla, Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa telah melakukan rapat terbatas membahas pembangunan wisata di wilayah tersebut bersama unsur terkait, antara lain dinas di sektor kehutanan, lingkungan hidup, bina marga, pertanahan dan pariwisata.

Untuk mewujudkan kegiatan itu, menurut dia, akan segera dikerjakan pembangunan Kebun Raya, dan untuk mendukung rencana tersebut mulai tahun 2017 akan dilakukan pelebaran dan peningkatan jalan utama, serta perjanjian kerja sama dengan pihak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Wapres Jusuf Kalla sendiri mengaku telah menghubungi beberapa pihak kedutaan besar negara sahabat untuk membantu dalam pengembangan rencana tersebut, demikian Devo Khaddafi.

Pewarta: Nurhaya J. Panga
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017