Semarang (Antara) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melanjutkan kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah dengan meninjau langsung pelaksanaan proyek pembangunan Underpass Jatingaleh pada ruas Jalan Teuku Umar - Setiabudhi, Semarang, Minggu (30/4).
Menteri Basuki menyatakan kekecewaannya terhadap progress pelaksanaan proyek yang dinilai lamban dan menegur langsung kepala proyek yang saat itu ada di lokasi.
Ia mengaku mendapat banyak laporan dari masyarakat yang sudah jenuh lantaran lambannya pembangunan proyek ini.
Underpass Jatingaleh mulai dibangun tahun 2015. Pelaksanaannya sempat terkendala lahan dan utilitas, tapi sudah bisa diselesaikan semua pada akhir 2016. Meski demikian, hingga saat ini progress-nya masih 56 persen, lebih lambat dari target progress 68 persen. Padahal, rencananya H-10 Lebaran nanti, diharapkan struktur dan aspal underpass ini selesai dengan bangunan pelengkap belum selesai sehingga nantinya akan digunakan marka jalan sementara.
“Progress-nya masih 56 persen, behind schedule. Kami minta ini agar dipercepat pengerjaannya. Pada rapat selasa nanti, akan kita cari schedule percepatannya. Rencananya bulan Juli ini harus selesai, tapi kalau progress-nya seperti ini, pasti tidak akan selesai. Jadi kami ingin mereka punya schedule baru, schedule percepatan. Ini sangat mendesak untuk mudik nanti. Bayangkan kalau satu jalur seperti ini, pasti akan menjadi simpul macet,†kata Menteri Basuki.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat utama keterlambatan ini yaitu cara kerja pelaksana proyek dan material kerja.
Menteri Basuki berharap proyek ini selesai sesuai target, “Harus dengan percepatan. Saya minta pekerjaan ini dilakukan 7 hari seminggu dengan 2 atau 3 shift seperti yang diterapkan pada proyek pembangunan flyover Klonengan kemarin,†tambahnya.
Proyek pembangunan Underpass Jatingaleh sepanjang 1,3 km ini dikerjakan oleh PT Armada Hada Graha asal Magelang sebagai penyedia jasa kontraktor dengan nilai kontrak Rp 68 miliar dan ditargetkan dapat selesai pada Juli 2017 mendatang.
Pewarta: prwire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017