Kupang (ANTARA News) - Penahan Dermaga di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan rusak berat akibat diterjang gelombang setinggi enam meter yang terjadi di daerah itu.
"Gara-gara gelombang tinggi yang ada di wilayah Kolbano mengakibatkan penahan ombak di dermaga itu hancur. Dan ini sudah terjadi pada Jumat (28/4) kemarin," kata anggota DPRD NTT Jefry Unbanunaek saat dihubungi dari Kupang, Sabtu.
Ia mengaku sudah meninjau secara langsung daerah Kolbano khususnya dermaga yang hancur tersebut yang terletak di sisi Timur dari Kolbano.
Dari hasil peninjauannya ia mengkhawatIrkan jika gelombang tinggi masih terus terjadi di daerah itu dikhawatirkan seluruh dermaga itu akan hancur.
"Sepertinya ada kesalahan dalam program pembangunan dermaga ini, sebab tidak memperhitungkan perubahan garis pantai dan tidak melihat kajian fenomena gelombang dengan parameternya sehingga saat dihantam gelombang langsung ambruk.
"Seharusnya material pembangunan dermaga itu menggunakan Batu kerikil yang pecah sehingga bisa memperkuat dermaga tersebut, tetapi kelihatannya material kerikil menggunakan batu bulat," tambahnya sambil mengatakan bahwa Dermaga tersebut dibangun dengan menggunakan APBN 2012-2015 dengan anggaran sebesar Rp106 miliar.
Sebelumnya pada Jumat (28/4) siang kemarin, banjir pasang air laut menyerang warga di beberapa desa. Air laut bahkan merusak dua buah rumah dan tiga rumah lainnya kemasukan air laut.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) TTS Frans mengaku tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Namun warga selalu diminta untuk mewaspadai jika terjadi kembali banjir pasang berikutnya. Wargapun diminta untuk sementara menampati rumah-rumah warga di desa tetangga.
(T.K010/A029)
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017