"Kalau pada event tahun lalu kita belum menggandeng Basarnas, namun tahun ini kita menggandeng Basarnas untuk kegiatan JIAS di Depok," kata Kasi Objek Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata DIY Wardoyo di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, upaya menggandeng personel dari Basarnas DIY itu untuk mengantisipasi korban jiwa akibat penerjun payung yang mendarat di pantai seperti kecelakaan yang menimpa seorang penerjun pada event Jogja Air Show 2016.
JIAS 2017 dilaksanakan selama lima hari sejak 26 April sampai 30 April 2017 di lima kabupaten/kota DIY, namun puncak kegiatan dilaksanakan di Lapangan Terbang Pantai Depok pada 30 April.
"Belajar dari kejadian tahun kemarin saya kira panitia sudah antisipasi dengan persiapan yang lebih baik, sehingga dengan fasilitas yang lebih baik nanti diharapkan kejadian tahun lalu tidak terjadi lagi," katanya.
Wardoyo mengatakan, personel Basarnas yang akan didukung anggota Tim SAR setempat akan menyiapkan dan menyiagakan kapal penyelamat untuk setiap saat dioperasikan segera ketika ada penerjun yang mendarat di pantai.
"Kalau kemarin kan belum ada, makanya Basarnas dan kapal penyelamat itu nantinya punya peranan khusus untuk hal itu. Prinsip semua persiapan secara teknis di lapangan untuk pelaksanaan JIAS sudah siap," katanya.
JIAS merupakan even tahunan yang diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan bulan Dirgantara, kegiatan digelar Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY yang bekerja sama dengan Lanud Adisutjipto, Dispat DIY dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.
"Kami juga menempatkan pos kesehatan di tiga titik, yaitu Pantai Parangtritis, Depok dan Parangkusumo bekerja sama dengan PMI. Kalau tahun lalu hanya di Depok, sehingga tahun ini kami tata kembali setiap pos dan tim penyelamatannya," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017