Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Biaya transaksi antarbank, baik itu penarikan di ATM bersama atau transfer, yang sekarang sekitar Rp6.500 per transaksi diupayakan nantinya menjadi Rp0 alias gratis, tapi ini khusus antarbank pemerintah atau BUMN.

"Transaksi antarbank dari Rp6.500 akan turun menjadi Rp4.000 dan setelah sosialisasi diupayakan menjadi Rp0," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Bogor, Jawa Barat, Jumat malam.

Transaksi antarbank tanpa biaya itu akan melibatkan bank-bank BUMN, yakni BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri yang akan bersinergi dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Hal tersebut menurutnya diupayakan untuk kebaikan bagi masyarakat dan kekuatan bank nasional sendiri.

Kemudian untuk bank syariah juga diminta untuk bekerjasama atau bermitra dengan bank syariah luar negeri, yang memungkinkan dapat mentransfer teknologi dan ilmu pengetahuan bank syariah.

Tujuan dari holding perbankan adalah untuk pencapaian efisiensi, yang tadinya Capex untuk empat bank, menjadi satu arahan utama. Selain itu, tujuan lainnya adalah menguasai pasar ASEAN, di mana Indonesia menjadi pusat target pasarnya.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan BUMN pada triwulan pertama 2017 membukukan laga sebesar Rp43 triliun. Target laba yang ingin dicapai pada 2017 sebesar Rp197 triliun. Sementara itu, aset pada triwulan pertama mencapai Rp6.560 triliun.

Dalam acara diskusi bersama pewarta tersebut Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro juga menjelaskan Capex pada triwulan I yang terbilang agresif dengan angka Rp54 triliun, namun masih minus 88,4 persen dari target, yaitu sebesar Rp468 triliun, terkait dengan efisiensi Capex.

BUMN dituntut untuk mampu bersaing dengan swasta baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya terhadap perekonomian nasional antara lain berupa setoran dividen dan pajak.



Pewarta: Afut Syafril
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017