Karakas (ANTARA News) - Setidak-tidaknya 12 orang tewas dan 11 lainnya dilaporkan terluka dalam kerusuhan dalam penjara di Anzoategui, Venezuela, kata juru bicara Kementerian Hukum Venezuela.
"Ada 12 orang tewas, sembilan terkena tembakan, dua akibat overdosis narkotika, dan satu karena menderita banyak luka," kata seorang juru bicara kementerian tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena ternyata tidak berwenang untuk berbicara dengan media tentang kerusuhan yang terjadi.
Kejadian yang berlangsung Rabu (26/4) itu merupakan peristiwa terkini di negara yang tengah dilanda kemelut politik dan ekonomi, serta penjara penuh sesak dilengkapi aksi kekerasan, demikian laporan kantor berita Xinhua China.
Kantor kejaksaan Venezuela mengatakan tengah menyelidiki kematian beberapa narapidana pada Selasa (25/4) ketika terjadi bakutembak di antara tahanan di penjara Jose Antonio Anzoategui.
Kalangan pengritik Pemerintah Venezuela mengatakan bahwa penjara Venezuela dikendalikan kelompok kekerasan dengan akses siap mengendalikan senapan mesin dan bahkan granat tangan.
"Penjara yang sedang mengalami masa perpindahan memicu bentrokan terjadi antara mereka yang menginginkan perpindahan dan mereka yang tidak," kata salah seorang aktivis.
Ia mengomentari hal itu dengan mengacu kebijakan Pemerintah Venezuela untuk mengakhiri kepadatan dan kekerasan bersenjata di penjara.
Rincian lebih lanjut mengenai bentrokan itu belum diumumkan pemerintah, sehingga belum jelas apakah semua yang tewas merupakan narapidana atau tidak.
Venezuela adalah salah satu negara dengan tingkat kekerasan paling tinggi di dunia dan narapidana sering merencanakan penculikan dan perampokan dari sel mereka.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017