"Ya kalau di wilayah, apalagi di pondok pesantren ini lebih ramai. Kalau di istana serius dan formal. Bedanya di situ," ujar Presiden terkait perayaan Isra Miraj usai acara bersama ulama dan para santri, Selasa.
Presiden mengatakan perayaan Isra Miraj di pesantren memiliki kekhidmatan tersendiri saat dirinya mengikuti acara bersama para ulama, guru-guru agama maupun para santri.
"Kita sangat bahagia sekali bisa ketemu dengan ulama di Jawa Barat, dengan guru ngaji, dengan santri-santri. Saya kira ini suasana yang berbeda dalam memperingati Isra Miraj," ujar Kepala Negara.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Isra Miraj merupakan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Sidratul Muntaha.
Jokowi mengingatkan makna Isra Miraj adalah agar umat Muslim selalu beribadah dan meningkatkan keimanannya.
"Pesannya adalah agar kita selalu ingat perintah shalat, dan juga agar iman kita semakin kokoh," ujar Presiden.
Dalam acara tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Selain peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad, di tempat yang sama juga digelar acara istighosah akbar dan dialog kebangsaan dengan Forum Silahturahim Guru Ngaji (FSGN) di Ponpes Al-Hikamus Salafiyah.
(L.A039*B019/M041)
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017