PT Angkasa Pura II (Persero) menyoalkan kebersihan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mengingat dia adalah pintu gerbang utama dan pertama pemakai jasa penerbangan nasional dan mancanegara, terkhusus wisatawan asing saat datang ke Indonesia.
"Kesan pertama yang dilihat wisatawan asing datang ke Indonesia adalah soal kebersihan seperti toilet dan itu menjadi prioritas kita," kata Direktur Servis dan Fasilitas Bandara PT Angkasa Pura II, Ituk Herarindri, di Cengkareng, Banten, Selasa.
Menurut dia, beberapa tahun yang lalu kebersihan toilet di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terutama di Terminal I dan II sempat mendapat kritik sehingga mencoreng Indonesia dalam upaya menjaring wisatawan asing.
Berbagai upaya akhirnya dilakukan sehingga bandara terbesar di Indonesia itu kini sudah makin baik dari sisi kebersihan.
Khusus untuk Terminal III Bandara Internasional Soekarno-Hatta, katanya, sejak mulai beroperasi tahun lalu masalah kebersihan sudah menjadi perhatian utama sehingga hingga kini nyaris tidak ada komplain soal kebersihan toilet.
"Kita tidak mau Bandara Soekarno-Hatta memiliki reputasi jelek soal kebersihan sehingga kita perlu ajak pihak lain umguk mengelola kebersihan bulan saja toilet tapi juga gedung dan fasilitas lainnya," katanya.
Terminal III, katanya, direncanakan pada awal Mei 2017 akan digunakan untuk penerbangan internasional Garuda Indonesia setelah sebelumnya hingga kini sudah digunakan untuk penerbangan domestik.
"Nanti secara bertahap seluruh penerbangan internasional maskapai asing akan menggunakan Terminal III," katanya.
Untuk itu pihaknya akan serius memperhatikan kebersihan Terminal III sehingga layak sebagai bandara terbersih dan termodern seperti bandara lain di luar negeri.
EVP-Head of Key Account Management PT ISS Indonesia, Faisal Muzzaki, mengatakan, kebersihan toilet selama ini memang menjadi perhatian khusus sehingga secara rutin harus dibersihkan.
Menurut dia, sebagai bandara yang banyak didatangi warga asing maka kebersihan toilet menjadi penting agar kesan pertama saat datang ke Indonesia adalah sebagai negara yang bersih dan beradab.
"Sebenarnya bukan hanya mengerjakan kebersihan toilet saja tapi juga kebersihan gedung bandara juga harus dijaga," katanya.
ISS didirikan di Copenhagen, Denmark, dan hadir di Indonesia sejak 1996 yang menawarkan berbagai layanan dari kebersihan, keamanan, katering, pendukung perkantoran, pembasmi hama, pengelolaan taman dan lanskap, hingga mengelola parkir.
Saat ini perusahaan mempekerjakan lebih dari 62.000 karyawan dan beroperasi di 11 kota besar melalui satu kantor pusat dan sembilan kantor cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Perusahaan memiliki jumlah klien lebih dari 3.500 perusahaan, dengan jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai1.000-2.000 tenaga kerja per bulan.
"Kesan pertama yang dilihat wisatawan asing datang ke Indonesia adalah soal kebersihan seperti toilet dan itu menjadi prioritas kita," kata Direktur Servis dan Fasilitas Bandara PT Angkasa Pura II, Ituk Herarindri, di Cengkareng, Banten, Selasa.
Menurut dia, beberapa tahun yang lalu kebersihan toilet di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terutama di Terminal I dan II sempat mendapat kritik sehingga mencoreng Indonesia dalam upaya menjaring wisatawan asing.
Berbagai upaya akhirnya dilakukan sehingga bandara terbesar di Indonesia itu kini sudah makin baik dari sisi kebersihan.
Khusus untuk Terminal III Bandara Internasional Soekarno-Hatta, katanya, sejak mulai beroperasi tahun lalu masalah kebersihan sudah menjadi perhatian utama sehingga hingga kini nyaris tidak ada komplain soal kebersihan toilet.
"Kita tidak mau Bandara Soekarno-Hatta memiliki reputasi jelek soal kebersihan sehingga kita perlu ajak pihak lain umguk mengelola kebersihan bulan saja toilet tapi juga gedung dan fasilitas lainnya," katanya.
Terminal III, katanya, direncanakan pada awal Mei 2017 akan digunakan untuk penerbangan internasional Garuda Indonesia setelah sebelumnya hingga kini sudah digunakan untuk penerbangan domestik.
"Nanti secara bertahap seluruh penerbangan internasional maskapai asing akan menggunakan Terminal III," katanya.
Untuk itu pihaknya akan serius memperhatikan kebersihan Terminal III sehingga layak sebagai bandara terbersih dan termodern seperti bandara lain di luar negeri.
EVP-Head of Key Account Management PT ISS Indonesia, Faisal Muzzaki, mengatakan, kebersihan toilet selama ini memang menjadi perhatian khusus sehingga secara rutin harus dibersihkan.
Menurut dia, sebagai bandara yang banyak didatangi warga asing maka kebersihan toilet menjadi penting agar kesan pertama saat datang ke Indonesia adalah sebagai negara yang bersih dan beradab.
"Sebenarnya bukan hanya mengerjakan kebersihan toilet saja tapi juga kebersihan gedung bandara juga harus dijaga," katanya.
ISS didirikan di Copenhagen, Denmark, dan hadir di Indonesia sejak 1996 yang menawarkan berbagai layanan dari kebersihan, keamanan, katering, pendukung perkantoran, pembasmi hama, pengelolaan taman dan lanskap, hingga mengelola parkir.
Saat ini perusahaan mempekerjakan lebih dari 62.000 karyawan dan beroperasi di 11 kota besar melalui satu kantor pusat dan sembilan kantor cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Perusahaan memiliki jumlah klien lebih dari 3.500 perusahaan, dengan jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai1.000-2.000 tenaga kerja per bulan.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017