"Insya Allah Indonesia layak dijadikan panutan dunia, saya ajak guru ngaji, ulama, aktif menjadi perekat dan pemersatu warga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," kata Presiden Jokowi dalam peringatan Isra Miraj di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah di Desa Nagrog Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa.
Presiden Jokowi yakin umat Islam di Indonesia dapat menunjukkan Islam di Indonesia adalah agama yang cinta damai dan rahmat bagi semesta alam.
Jokowi menyebutkan saat ini mata dunia sedang melihat Indonesia, Indonesia dilihat lebih berhasil dalam pengelolaan keberagaman.
"Ini anugerah kepada kita, sudah jadi kehendak Allah kita beragam. Kalau kita lihat negara lain, satu negara hanya punya 1-3 suku, kita punya ribuan suku, ribuan bahasa lokal, agama yang beda, 17.000 pulau," kata Presiden Jokowi.
Ia mengingatkan semua elemen bangsa harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Jangan sampia ada gesekan sekecil apapun," katanya.
Ia menyebutkan ketika dirinya menerima tamu kenegaraan Raja Salman dan Presiden Afghanistan, mereka menyampaikan kekagumannya kepada Indonesia dalam pengelolaan keberagaman.
"Mereka menyampaikan kekagumannya, bertanya kepada saya apa resepnya," kata Jokowi.
Terkait peringatan Isra Miraj, Presiden Jokowi mengatakan Isra Miraj merupakan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Sidratul Muntaha.
"Pesannya adalah agar kita selalu ingat perintah shalat, dan juga agar iman kita semakin kokoh," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memberikan kuis kepada para santri dan santriwati serta memberikan hadiah sepeda kepada yang maju dan menjawab pertanyaan dari Presiden Jokowi.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017