Medan (ANTARA News) - Tuntutan pergantian Direksi Garuda Indonesia yang disampaikan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) tidak mewakili aspirasai seluurh karyawan, kata Kepala Komunikasi Garuda Indonesai, Pujobroto. Tuntutan yang disampaikan 150 orang yang tergabung dalam Sekarga itu tidak mewakili aspirasi 6.300 orang karyawan Garuda Indonesia, ujarnya di Medan. Sebelumnya, Koordinator Sekretaris Bersama Sekarga Bersatu, Ahmad Irfan, dalam pernyataan sikapnya menuntut Direksi Garuda diganti karena tidak transparan dan cenderung diskriminatif dengan para karyawan, seperti soal tunjangan, gaji dan bonus. Menurut Pujobroto, apa yang dilakukan direksi dewasa ini adalah upaya perbaikan terutama menekan kerugian dan meningkatkan pelayanan kepada konsumen ditengah ketatnya persaingan dunia penerbangan. Kebijakan itu, katanya, telah dibuktikan dengan berhasil menurunkan angka kerugian yang cukup tajam dari Rp811,3 miliar pada 2004 menjadi Rp688,4 miliar pada 2005 dan tahun 2006 hanya Rp197 miliar. Sedangkan, pada triwulan I tahun ini Garuda mampu membukukan keuntungan sebesar Rp135 miliar, ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007