Cilegon (ANTARA News) - Investor Singapura akan mendirikan industri pembuat bahan biji besi di Provinsi Banten, tepatnya di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.
Investasi yang akan ditanam oleh pengusaha Singapura senilai sekitar Rp400 miliar berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA) itu rencananya akan memakai lahan warga di tiga kampung, yaitu Kampung Ciromo, Bunder dan Kampung Ciwandan yang berada di Kelurahan Kepuh, kata Direktur PT Indo Ferro, Jun Sen, di Cilegon, Minggu.
"Saat ini pihak perusahaan masih melakukan sosialisasi rencana pembangunan kepada warga sekitar untuk mendapatkan dukungannya sehingga ke depannya industri tersebut diharapkan bisa mengangkat perekonomian warga," kata Jun Sen.
Ia mengatakan, industri tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektar, dan tahap awal baru dilakukan pembebasan lahan seluas delapan hektar, sisanya 12 hektar dilakukan tahap kedua.
Jun Sen menambahkan, industri yang memakai bahan baku impor itu, produknya akan dipasarkan ke beberapa daerah di Indonesia, antara lain, Kalimantan dan Irian Jaya, dan juga ekspor ke beberapa negara.
Ia menjelaskan, industri dengan nama PT Indo Ferro itu rencananya mulai dibangun pada Agustus 2007, menyerap tenaga kerja kurang lebih 8.000 orang, dengan memberdayakan warga sekitar yang akan ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.
Sementara itu, Lurah Kepuh Hayati Nufus meminta kepada pengelola perusahaan agar memperhatikan dan menjaga lingkungan sekitarnya dengan membuat sistem penanganan limbah industri yang ramah lingkungan serta menjalankan program "Community Development (CD)" atau menganggarkan dana khusus untuk kepentingan fasilitas umum bagi masyarakat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007