Keponakan anggota dewan Fraksi Partai Aceh itu, Jeki Aulia Rizki pada wartawan di Desa Geulanggang Kulam, Kecamatan Kota Juang, Senin menyatakan, pelemparan bom molotov itu sekitar pukul 03.30 WIB terjadi di belakang rumah.
Dikatakan, saat itu dirinya baru saja menonton sepak bola di televisi. Ketika hendak ke kamar mandi, ia melihat kondisi dinding bagian belakang bekas terbakar serta ada pecahan 2 buah botol warna hijau dan putih.
Setelah mengetahui kejadian itu, selanjutnya saksi langsung pulang ke bengkel las yang berada di samping rumah korban.
Baru pada pukul 07.00 WIB, korban mengetahui bahwasanya dinding bagian belakang rumahnya telah terbakar dan ditemukan sumbu serta pecahan botol berwarna putih dan hijau.
Selanjutnya Mudin yang juga saudara korban memberitahukan kejadian tersebut kepada Kasat Intelkam Polres Bireuen lewat via telpon dan Kasat Ik beserta Tim Opsnal Ik dan Opsnal Sat Reskrim serta unit identifikasi langsung menuju ke TKP.
Setelah melakukan interogasi terhadap korban, kuat dugaan kejadian tersebut terkait masalah akan dilaksanakan pergantian antar waktu oleh partainya.
Kapolres Bireuen melalui Kasat Reskrim Iptu Riski Adrian yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Dikatakannya, terjadi pelemparan bom molotov sebanyak dua kali yang diperkirakan dilempar dari luar pagar pintu samping rumah politisi Partai Aceh tersebut.
"Bukti-bukti yang kita dapatkan di lokasi kejadian, adalah banyak pecahan kaca dan bekas sumbu berbau minyak, yang telah membakar lantai dan dinding rumah tersebut. Terkait motif pelemparan molotov tersebut ,sedang kita dalami," ungkap Riski.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017