Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan akan melanjutkan perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) hingga sembuh.
Pada 11 April, seusai sholat subuh di masjid dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor. Air keras itu mengenai mata Novel dan dia kemudian dibawa ke SNEC pada 12 April.
"Tetap akan di Singapura, mohon doanya ya," kata abang Novel, Taufik Baswedan, yang sedang berada di Singapura, saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Hingga saat ini mata kanan Novel sudah membaik, sudah bisa mengenali huruf dan membaca sub judul koran, serta mengenali wajah.
Namun pemulihan mata kirinya lebih lambat, masih sulit untuk mengenali angka dan huruf akibat paparan air keras. Bila tidak ada kemajuan, kemungkinan kornea mata kiri Novel harus diganti.
"Belum akan ada keputusan dokter hingga minggu depan," ungkap Taufik saat ditanya mengenai kebutuhan donor kornea untuk mata kiri Novel.
Ia hanya mengatakan bahwa perkembangan pemulihan mata kiri Novel tidak terlalu baik.
"Karena sel mata kirinya masih belum tumbuh, kalau yang kanan pertumbuhannya bagus," tambah Taufik.
Hingga saat ini, dokter masih memberikan cairan kimia ke kedua bola mata Novel untuk mengetahui kondisi mata dengan indikator warna, memberikan tetes mata, membersihkan sela di antara mata dan casing mata agar tidak merapat akibat inflamasi dan mengecek tekanan pada mata.
Pemulihan daerah putih mata sebelah kanan sudah 10-20 persen dengan tekanan mata sebesar 16-17. Normalnya adalah 6-21. Mata sebelah kiri pemulihan daerah putih matanya baru 5-10 persen.
Kesimpulannya, pada mata kanan ada pemulihan signifikan dan kornea mata diharapkan membaik dalam beberapa hari ke depan. Sedangkan mata kiri pemulihannya masih lambat, diperkirakan baru bisa membaik dalam hitungan minggu.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017