Sanur (ANTARA News) - Ketua Komite Kepanduan Wilayah Asia Pasifik Paul Parkinson mengapresiasi peran Pramuka Indonesia dalam kegiatan kepanduan dunia.
"Indonesia memiliki setengah dari anggota kepanduan sedunia, jadi kami sangat hormat dan mengapresiasi Pramuka Indonesia," katanya di sela The 9th Asia-Pacific Regional Scout (APRS) Leaders Summit 2017 di Sanur, Bali, Senin.
Ketua panitia penyelenggara pertemuan itu, Brata T. Hardjosubroto, juga mengatakan bahwa Pramuka Indonesia diperhitungkan di Organisasi Kepanduan Dunia (World Organization of Scout Movement/WOSM).
"Pramuka Indonesia memang sangat diperhitungkan di dunia, karena merupakan satu-satunya dari 162 NSO anggota WOSM yang memiliki anggota terbesar di dunia," katanya
Ia kemudian mengutip data Musyawarah Nasional Pramuka 2013 yang menunjukkan bahwa anggota Pramuka Indonesia tercatat 17.200.595 orang sementara anggota kepanduan dunia menurut data WOSM 2017 sebanyak 21.842.404 orang.
Tahun 2023, andalan nasional bidang Hubungan Luar Negeri itu mengatakan, Pramuka Indonesia ditargetkan memiliki 22,7 juta anggota dari total upaya pencapaian Visi WOSM 2023 untuk menarik 100 juta anggota dari seluruh dunia.
"Indonesia memiliki tingkat densitas (kepadatan) paling tinggi di dunia. Dari 109 juta anak muda di Indonesia usia pramuka, 21,8 juta di antaranya adalah anak pramuka. Rasionya 1:5. Artinya, satu dari lima anak muda Indonesia adalah anggota pramuka," jelasnya.
Anggota Pramuka Indonesia jauh lebih banyak ketimbang Hong Kong , yang berada di posisi kedua dalam daftar jumlah anggota terbanyak.
Kepanduan Hong Kong tercatat memiliki 97 ribu anggota dari 1,6 juta anak muda usia pramuka, rasionya 1:7.
Agenda
Parkinson mengatakan salah satu agenda APRS Leaders Summit 2017 adalah pembahasan mengenai praktik berbagi pengalaman tata kelola organisasi pramuka.
"Berharap kita bisa lebih mengembangkan anggota pramuka lebih banyak lagi di negara masing-masing," katanya.
Pertemuan tiga tahunan itu juga ditujukan untuk menentukan arah kebijakan pembinaan pramuka di masing-masing negara serta menyepakati arah dan langkah gerakan kepanduan Asia Pasifik.
Pertemuan Pimpinan Pramuka Asia Pasifik ke-9 diikuti 25 pemimpin gerakan kepanduan serta 152 delegasi dan tamu dari 30 negara.
Peserta yang hadir antara lain berasal dari Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei, Fiji, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Kamboja, Kiribati, Korea Selatan, Malaysia, Maladewa, dan Mongolia.
Selain itu ada peserta dari Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Singapura, Sri Langka, Taiwan, dan Thailand, serta tamu-tamu pramuka dari Polandia, Spanyol, Ghana, Mesir, Timor Leste, dan Makau.
Pewarta: Pande Yudha dan Ni Luh Rhismawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017