Medan (ANTARA News) - Evakuasi bangkai pesawat mesin tunggal "capung" tipe Piper Pawwne 235 milik PTPN II yang jatuh di kawasan perkebunan tembakau deli tertunda karena kedatangan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Hingga Minggu sekitar pukul 16.00 WIB badan pesawat belum bergeser dari lokasinya jatuh di parit dalam hutan bambu areal perkebunan PTPN II di Desa Kelumpang Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Seharusnya bangkai pesawat itu dipindahkan ke hanggar yang berjarak sekitar tiga kilometer hari ini, namun karena KNKT ingin menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat rencana itu ditunda, ujar Riswan, (43) petugas keamanan yang ditemui di lokasi jatuhnya pesawat. Pada saat yang sama kedatangan Tim KNKT yang diinformasikan telah berada di Medan belum juga terlihat di lokasi jatuhnya pesawat. Pesawat capung buatan AS tahun 1987 itu jatuh pada Sabtu (12/5) sekitar pukul 09.30 WIB saat hendak memutar balik untuk menyiram tembakau deli yang telah memasuki masa panen dengan zat kimia pembasmi hama tanaman. Poniman (33), seorang saksi mata yang pada saat kejadian sedang menambang pasir di Sungai Berderak, sekitar 20 meter dilokasi jatuhnya pesawat mengatakan, pesawat naas itu tidak bisa naik saat memutar arah dan baling-balingnya tersangkut daun bambu sebelum pesawat jatuh. Di tempat terpisah pada hari yang sama, Administrator Kebun Kelumpang PTPN II MSP.Manik, mengatakan, sejak pukul 07.00 WIB pesawat itu telah terbang menyirami zat kimia pembasmi hama tanaman di kebun khusus tembakau deli afdeling satu s/d enam yang memiliki total luas sekitar 200 ha, tapi pesawat itu jatuh saat bertugas di afdeling lima. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007