Denpasar (ANTARA News) - Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Robert J Kardina, mengklarifikasi masalah pesawat pribadi milik Ketua Umum DPR RI Setya Novanto (Setnov), yang diparkir di Bandara Ngurah Rai, Bali, dengan mengatakah bahwa pesawat itu bukan milik pribadi tetapi pesawat sewaan.
"Pesawat itu bukan milik Setya Novanto, jadi Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, hanya salah komunikasi saat diminta melakukan upacara Melaspas (memohon keselamatan secara adat Bali) untuk pesawat itu," katanya saat dihubungi Antara dari Denpasar, Sabtu.
Menurut Politisi Partai Golkar itu, pesawat Jet Bombardier 8500 itu disewa dari salah satu perusahaan di Kanada seharga 50.000 dolar AS per bulan.
"Pesawat itu disewa untuk keperluan aktivitas Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan pengurus Partai Golkar lainnya, karena itu pesawat berkapasitas 15 orang sengaja diparkir di Bandara Ngurah Rai Bali untuk keperluan partai di wilayah Indonesia bagian timur," katanya.
Robert juga membantah bahwa pesawat tersebut diberikan oleh investor terkait rencana pembangunan bandara di Buleleng yakni Airport Kinesis Canada (AKC), namun pihaknya tidak menjelaskan identitas perusahaan yang menyewakan pesawat tersebut.
"Pesawat itu bukan dari AKC, saya sewa dari perusahaan dari Kanada, cuma saya lupa nama perusahaannya," ujarnya.
Menurut dia, pesawat itu sengaja diupacarai secara adat Bali karena kebetulan ada di Bali dan akan lebih banyak dipakai untuk keperluan kegiatan di Indonesia bagian Timur.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengundang wartawan untuk meliput prosesi upacara melaspas (membersihkan secara adat Bali) pesawat yang disebut sebagai pesawat pribadi milik Setya Novanto pada Jumat (21/4) pukul 15.00 Wita.
Namun, selang beberapa saat, Sudikerta meluruskan pernyataan awalnya bahwa pesawat tersebut bukan milik Setya Novanto tetapi milik Wakil Bendahara Umum Partai Golkar.
Pewarta: Wira Suryantala dan Ni Luh Rhismawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017