Sukabumi (ANTARA News) - Bencana angin puting beliung yang melanda Kampung Babakan Pamoyanan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terjadi pada Jumat, (21/4) merusak beberapa rumah, peternakan dan fasilitas umum.

"Kami masih melakukan pendataan terhadap rumah dan fasilitas lainnya yang rusak karena jumlahnya cukup banyak," Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana di Sukabumi, Jumat.

Namun demikian, lanjut dia, tidak ada korban jiwa pada bencana yang terjadi di RT 01/RW 06 dan RT 03/RW 04, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja.

Data sementara yang masuk ke BPBD ada belasa rumah rusak yang mayoritas rusak ringan dan ada juga rusak berat akibat tertimpa pohon tumbang.

Selain itu dua kandang ayam berkapasitas 5 ribu ekor milik peternakan warga serta bangunan tempat tinggal karyawan juga rusak.

Lebih lanjut, angin puting beliung ini juga menumbangkan satu tiang listrik sehingga aliran listrik untuk beberapa RW padam, tapi sudah diperbaiki oleh petugas PT PLN Cabang Sukabumi.

Hingga pukul 21.00 WIB pihak BPBD yang dibantu Muspika Sukaraja masih melakukan pendataan. Mayoritas rumah dan bangunan lain, rusak pada bagian atapnya.

Menurutnya, untuk warga yang rumahnya rusak berat diungsikan sementara ke rumah sanak saudaranya terdekat. Bantuan darurat seperti makanan instan, beras, perlengkapan tidur dan lain-lain mulai disalurkan kepada warga yang menjadi korban bencana.

Bencana ini disebabkan hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 16.00 WIB. Saat hujan reda, tiba-tiba angin puting beliung langsung menyapu permukiman di Kampung Babakan Pamoyanan tersebut.

"Relawan penanggulangan bencana, Satuan Polisi Pamong Praja, TNI dan Polri serta petugas pemerintahan tingkat desa dan kecamatan masih berada di lokasi untuk membersihkan puing rumah warga yang berserakan akibat sapuan angin puting beliung," tambahnya.

Yana mengatakan kondisi di lokasi bencana hingga saat ini sudah berangsur normal, tapi petugas keamanan yang dibantu warga masih berjaga-jaga di lokasi khawatir bencana serupa terjadi kembali.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017