Jakarta (ANTARA News) - Salah satu legenda bulu tangkis putri Indonesia, Susi Susanti, mengharapkan hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April dijadikan momentum untuk memacu prestasi atlet-atlet Indonesia, khususnya sektor putri.

"Hari yang diperingati untuk memperjuangkan kesetaraan pria dan wanita, saya harap bisa menjadi pemacu prestasi atlet-atlet Indonesia, khususnya sektor putri," kata Susi saat berbincang dengan Antara dari Jakarta, Jumat.

Susi yang saat ini menjabat Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) itu, menegaskan walau saat ini prestasi olahraga sektor putri Indonesia termasuk di bulu tangkis terasa seret, atlet-atlet putri Indonesia sangat punya potensi untuk membuat prestasi yang membanggakan Indonesia.

"Dengan prestasi selama ini, bukan hanya bulu tangkis, tapi juga di ajang lainnya seperti angkat besi, bela diri dan lain-lainnya atlet putri kita memiliki potensi itu, karenanya momen ini tepat untuk dijadikan sebagai penambah semangat untuk membangkitkan lagi prestasi olahraga Indonesia," ujar peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.

Berdasarkan berbagai sumber, diketahui, Indonesia memang memiliki kartini-kartini di dunia olahraga yang membanggakan Indonesia di mata internasional antara lain:

Bulu Tangkis

-Susi Susanti (medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tunggal putri, Juara Dunia Bulu Tangkis Birmingham 1993 tunggal putri)

- Liliyana Natsir (medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Tontowi Ahmad, juara dunia 2005 bersama Nova Widianto, 2007 bersama Nova Widianto, 2013 bersama Tontowi Ahmad)

- Imelda Wiguna (juara dunia 1980 nomor ganda campuran bersama Christian Hadinata)

- Verawaty Fajrin (juara dunia 1980 nomor tunggal putri)

Pencak Silat

- Yulinar Tikasari Wardah (juara dunia 2012 nomor tanding kelas 45-50 kg)

- Ida Ayu Chandra Murtiadi (juara dunia 2012 nomor seni beregu puti)

- Eka Pratiwi (juara dunia 2012 nomor seni beregu puti)

- Ratna (juara dunia 2012 nomor seni beregu puti)

- Dewa Ayu Ari Pratiwi (juara dunia 2012 nomor seni tunggal putri)

- Wewey Aprisani Wita (juara dunia 2012 nomor tanding 55-60 kg)

Kempo

- Isna Suryani (juara dunia 2013 nomor Embu kategori pasangan campuran), Nur Indah Ekayanti (juara dunia 2013 nomor Embu kategori pasangan putri)

- Yulia Sari (juara dunia 2013 nomor Embu kategori pasangan putri)

- Adinda Putri (juara dunia 2013 nomor Embu Pasangan Kyu Kenshi Putri)

- Anastasia Brenda (juara dunia 2013 nomor Embu Pasangan Kyu Kenshi Putri)

Paralayang

- Lis Andriana (juara dunia 2012 dan 2013 nomor ketepatan mendarat)

- Sirin Milawati (juara dunia 2011 nomor ketepatan mendarat)

- Ifa Kurniawati (juara dunia 2010 nomor ketepatan mendarat)

Angkat Berat (powerlifting) dan Angkat Besi

- Lalu ada Sri Hartati (juara dunia powerlifting putri kelas 57 kg 2009, 2010, 2012, 2013)

- Winarni (juara dunia angkat besi kelas -50 kg putri 1997)

- Fatmawati (juara dunia angkat besi kelas 58 kg putri 1998),

Taekwondo

- Juana Wangsa Putri (juara dunia 2004)

- Kevita Deliza (juara dunia freestyle berpasangan 2013)

Renang

- Margaretha Herawati (juara dunia 2011 nomor bifin 50 meter dan nomor 100 meter fin swimming)

Wushu

- Lindswell Kwok (juara dunia nomor taijiquan putri 2009, nomor taijijian putri 2013, medali emas nomor taijiquan dan taijijian Olimpiade Bela Diri Dunia).

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017