Makanya kita tetap masih impor. Berapa impornya tergantung dari berapa produksi yang bisa dihasilkan."
Bantul (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan target produksi gula di Tanah Air pada tahun 2017 sebanyak 1,2 juta ton.
"Target gula tahun ini paling nggak tidak berkurang ya, diharapkan minimal 1,2 juta ton tercapai," kata Mendag usai berkunjung ke Pabrik Gula Madukismo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat sore.
Menurut Mendag, produksi gula nasional itu berasal dari semua pabrik di Indonesia, baik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.
"Dari PTPN (PT Perkebunan Nusantara) dan sebagainya, terutama dari BUMN," kata Mendag.
Meski menargetkan produksi gula nasional 1,2 juta ton, namun diakui Mendag produksi tersebut masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia yang mencapai tiga juta ton.
"Makanya kita tetap masih impor. Berapa impornya tergantung dari berapa produksi yang bisa dihasilkan," kata Mendag.
Terkait dengan kontrol harga gula, Mendag mengatakan pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) dan harga tersebut sampai sekarang ini sudah efektif berjalan baik di pasar ritel maupun pasar tradisional.
"Kami sudah tetapkan HET dan sekarang sudah efektif berjalan. Kami mulai dari toko ritel modern Rp12.500 per kilogram. Di pasar tradisional juga sudah mulai turun dari Rp13.700-Rp13.500 per kg menjadi rata-rata sekitar Rp13.000 per kg," kata dia.
Mendag mengharapkan para pelaku perdagangan akan menyesuaikan harga gula dengan HET tersebut, apa pun mereknya.
Pada kunjungan itu, Mendag melihat ritual kirab Tebu Manten PG Madukismo yang punya filosofi mengawinkan tebu laki-laki dan perempuan dengan harapan akan memberikan keturunan berupa tanaman tebu yang banyak dan berkualitas.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017