Yogyakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Jasa Marga masih membutuhkan suntikan dana Rp70 triliun untuk menyelesaikan sisa proyek pengerjaan 16 ruas jalan tol yang ditargetkan selesai tahun ini.
"Saat ini PT Jasa Marga memiliki 31 konsesi jalan tol, yang sudah sepenuhnya beroperasi 15 ruas. Sedangkan 16 sisanya masih separuh pengerjaan dan ada yang betul-betul belum," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani dalam Workshop "Sinergi BUMN Hadir Untuk Negeri Menuju Indonesia Digdaya" di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Jumat.
Workshop yang juga menghadirkan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani dan Pengamat Etnografi Marketing and Branding Amalia E. Maulana itu, digelar dalam rangkaian HUT Bersama 28 BUMN yang berulang tahun periode Februari-April 2017.
Menurut Desi, untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan mencapai Rp70 triliun itu antara lain akan ditempuh dengan mengajukan pinjaman dari bank. Namun demikian, untuk bisa mengakses pinjaman itu, setidaknya perseroan harus memiliki modal minimal Rp21 triliun.
"Saat ini equitas (modal) Jasa Marga baru Rp16 triliun, masih kurang Rp4,5 triliun," kata dia.
Sementara itu, untuk menutupi kekurangan modal Rp4,5 triliun, ia mengatakan akan diupayakan dengan menggenjot laba perseroan. Cara lainnya, lanjut dia, adalah melakukan subholding dalam pengerjaan jalan tol dengan melepas saham perdananya atau "initial public offering" (IPO).
"Kami akan melakukan subholding, contohnya proyek tol Trans Jawa dengan melakukan IPO," kata dia.
Desi mengklaim hingga saat ini total pendapatan dari pengoperasian jalan tol yang dimiliki Jasa Marga masih mendominasi mencapai 80 persen dari total jalan tol di Indonesia. Dibanding yang dioperasikan perusahaan penyelenggara jalan tol lainnya, panjang jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga juga masih mendominasi mencapai 60 persen.
"Di jalan tol Jasa Marga setidaknya dilewati sebanyak 1,4 miliar kendaraan per tahun," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017