Denpasar (ANTARA News) - Energi listrik hasil daur ulang sampah oleh PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) yang mengelola pembngunan proyek instalasi pengelolaan sampah terpadu (IPST) di kawasan Suwung, Denpasar, diharapkan segera masuk dalam sistem kelistrikan di Bali. "Dalam perencanaan daur ulang sampah itu diharapkan mampu memasok 9,6 MW pada tahun 2008 sehingga dapat menambah pasokan energi listrik di Bali," kata Koordinator Humas PT PLN Distribusi Bali Hendra Saleh di Denpasar, Minggu. Ia mengatakan, pihaknya kini memiliki persediaan energi listrik berkapasitas 580 MW bersumber dari empat pasokan masing-masing kabel bawah laut dari Pulau Jawa 200 MW, pembangkit listrik Gilimanuk 130 MW, PLTD Pesanggaran 120 MW dan PLTG Pemaron 80 MW. Penambahan pasokan dari bahan baku sampah diharapkan dapat ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya sesuai kemampuan mengelola sampah menjadi energi listrik, harap Hendra Saleh. Pembangunan proyek instalasi pengelolaan sampah terpadu membutuhkan dana sedikitnya 20 juta dolar AS, diharapkan mampu mengelola 500 ton sampah per hari yang berasal dari sisa-sisa yang tidak berguna di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan. Hendra Saleh menjelaskan, penambahan kapasitas energi listrik terus diupayakan selain oleh IPST juga membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng berkapasitas 400 mega watt (MW). PLTU yang pembangunannya mulai digarap itu diharapkan dalam tahun 2009 menghasilkan tahap pertama 130 MW, menyusul secara bertahap hingga rampung seluruhnya tahun 2012. Pusat pembangkit listrik itu diharapkan mampu mengantisipasi krisis energi listrik di Pulau Dewata lima hingga sepuluh tahun mendatang. Konsumen listrik di Bali kini tercatat 690.000 pelanggan dengan beban puncak 421 MW dari kapasitas yang ada sebesar 580 MW. Dalam menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen rumah tangga mengalami penyusutan sekitar 7,5 persen, jauh lebih rendah dari angka na
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007