Menurutnya, dengan produksi komoditas jagung yang banyak di Gorontalo, kegiatan impor ke Indonesia turun hingga 66 persen pada tahun 2016.
"Hari ini terbukti, Gorontalo berhasil mengirim jagung sebanyak 10.015 ton ke Provinsi Banten dan Surabaya Provinsi Jawa Timur, dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut," kata Mentan saat melepas pengiriman jagung asal Gorontalo, Jumat.
Dengan keberhasilan ini, Mentan berjanji tahun depan akan menambah lagi bantuan benih jagung ke Gorontalo. Ia berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan sejengkal tanah pun untuk ditanami jagung.
"Kementerian Pertanian akan mendukung program di Gorontalo, seperti penyaluran bantuan benih dan alat-alat teknologi pertanian," ujar Mentan.
Sudah puluhan tahun Indonesia selalu melakukan impor jagung, dan dalam kurun waktu dua tahun terakhir Indonesia berhasil menekan penurunan impor jagung.
Sebelumnya Indonesia dan Malaysia sama-sama melakukan impor jagung, namun atas keberhasilan Indonesia dalam menaikkan produksi jagung lokal, pemerintah Malaysia datang ke Indonesia untuk membahas penanaman jagung di wilayah perbatasan.
"Saya jelaskan bahwa hal itu bisa, tapi tanamnya di wilayah Indonesia, biar nanti kita yang ekspor ke Malaysia," jelasnya.
Mentan menambahkan, Malaysia sudah siap menerima jagung dari Indonesia sebanyak 3 juta ton, dan itu sudah ada permintaan dari mereka termasuk Sri Langka yang meminta Indonesia melakukan juga ekspor beras.
"Ini keberhasilan dan kerja keras semua pihak, khusus untuk TNI dan seluruh Babinsa di seluruh Indonesia yang membantu pertanian," tutur Mentan.
Ia juga berharap agar TNI-Polri untuk terus mengawal pangan Indonesia, sebab ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara.
Baca juga: (Mentan: harga dan kebutuhan pokok aman)
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017