Rembang (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa prihatin masih banyak kaum perempuan masuk dalam kategori "unskilling labour" dalam dunia kerja karena tingkat pendidikannya yang rendah.

"Sampai sekarang ini, kita melihat perempuan di Indonesia yang tidak lulus SMP masih sekitar 60 persen," katanya usai berziarah di makam R.A. Kartini di Rembang, Jawa Tengah, Jumat.

Ziarah ke makam pahlawan nasional yang diakui sebagai pelopor emansipasi perempuan itu merupakan rangkaian kegiatan Khofifah memperingati Hari Kartini setiap 21 April.

Sebelum berziarah, Mensos juga menyempatkan memimpin upacara peringatan Hari Kartini ke-43 yang berlangsung di Alun-Alun Rembang yang diikuti lebih dari 1.500 peserta, termasuk Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos Hartono Laras.

Khofifah mengingatkan Bangsa Indonesia sudah diberikan referensi luar biasa mengenai kesetaraan perempuan yang diingatkan kembali oleh Kongres Wanita Indonesia pada 1928, namun sebenarnya sudah diawali pada 1926.

Namun, kata dia, pada proses awal kemerdekaan rupanya belum terbangun kesetaraan pengakuan atas pemberian kesempatan pendidikan pada perempuan yang berlanjut hingga sekarang ini.

"Karena itu, kalaupun mereka (perempuan, red.) masuk pasar kerja masih banyak kategorinya unskilling labour. Jadi, kita harus melakukan akselerasi, percepatan," katanya.

Utamanya, kata dia, untuk menyapa perempuan-perempuan di pedesaan, di daerah-daerah tertinggal, di pegunungan, di perbatasan, dan pulau-pulau kecil.

Ia mengingatkan seluruh pihak untuk menyadarkan, sekaligus mengajak kaum perempuan untuk bangkit karena memiliki kesempatan sama untuk meraih kemenangan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.

Itu pula harapan yang dipanjatkannya dalam doa yang dipimpinnya saat berziarah di makam R.A. Kartini, yakni menjauhkan kaum perempuan dari kebodohan, kemiskinan, dan ketertinggalan.

"Ya, tadi kan saya tadinya tidak mau mimpin doa, tetapi akhirnya saya yang mimpin karena diminta. Itu spontan muncul ketika saya berada di sisi makam R.A. Kartini. Mudah-mudahan diijabahi (dikabulkan, red.) oleh Allah SWT," kata Khofifah.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017