Kesiapan itu mulai pukul 00.01 WIB 1 Mei 2017, setelah sejumlah simulasi operasionalisasi selesai dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh kelayakan operasional.
Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero), Agus Haryadi, dalam keterangan tertulis di Lombok, Jumat, mengatakan hal ini sejalan dengan pernyataan Kementerian Perhubungan yang menyebutkan Terminal 3 dapat melayani penerbangan internasional setelah dilakukan proses verifikasi administrasi dan teknis serta evaluasi simulasi operasi pelayanan dan kesisteman.
Adapun, simulasi sudah digelar beberapa kali PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta dan maskapai Garuda Indonesia, baik yang melibatkan penumpang maupun operasional pesawat.
Agus menjelaskan simulasi yang melibatkan penumpang khususnya terkait dengan arus penumpang mulai dari penumpang tiba di pintu keberangkatan hingga proses naik pesawat serta sebaliknya mulai dari pesawat mendarat hingga penumpang menuju pintu kedatangan.
Sementara itu, lanjut dia, simulasi operasional pesawat ditekankan kepada pergerakan pesawat di apron T3 Internasional.
Semua aspek disimulasikan, dari sisi pengamanan hingga informasi, melibatkan ratusan orang berperan sebagai penumpang, pihak Imigrasi, Bea dan Cukai, Gapura Angkasa selaku "ground handling", serta pemangku kepentingan lain.
Baca juga: (Garuda Indonesia 10 besar maskapai penerbangan terbaik)
Baca juga: (Garuda Indonesia siapkan 45.000 kursi tambahan untuk Lebaran)
Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero), Agus Haryadi, dalam keterangan tertulis di Lombok, Jumat, mengatakan hal ini sejalan dengan pernyataan Kementerian Perhubungan yang menyebutkan Terminal 3 dapat melayani penerbangan internasional setelah dilakukan proses verifikasi administrasi dan teknis serta evaluasi simulasi operasi pelayanan dan kesisteman.
Adapun, simulasi sudah digelar beberapa kali PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta dan maskapai Garuda Indonesia, baik yang melibatkan penumpang maupun operasional pesawat.
Agus menjelaskan simulasi yang melibatkan penumpang khususnya terkait dengan arus penumpang mulai dari penumpang tiba di pintu keberangkatan hingga proses naik pesawat serta sebaliknya mulai dari pesawat mendarat hingga penumpang menuju pintu kedatangan.
Sementara itu, lanjut dia, simulasi operasional pesawat ditekankan kepada pergerakan pesawat di apron T3 Internasional.
Semua aspek disimulasikan, dari sisi pengamanan hingga informasi, melibatkan ratusan orang berperan sebagai penumpang, pihak Imigrasi, Bea dan Cukai, Gapura Angkasa selaku "ground handling", serta pemangku kepentingan lain.
Baca juga: (Garuda Indonesia 10 besar maskapai penerbangan terbaik)
Baca juga: (Garuda Indonesia siapkan 45.000 kursi tambahan untuk Lebaran)
Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017