Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi Jawa Barat siap untuk memecahkan dan sekaligus merebut kembali rekor MURI lompat tali (skipping) dengan mengerahkan sekitar 20.000 pelajar saat peluncuran Gerakan Keluarga Berolahraga di Stadion Patriot Chandrabaga pada 7 Mei mendatang.
"Kota Bekasi siap untuk merebut kembali setelah sebelumnya memecahkan MURI skipping pada 2008, tapi kemudian rekor tersebut dipecahkan Kementrian Pemuda dan Olahraga pada 2014," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bekasi Muhammad Ridwan saat menerima Staf Ahli Kemenpora Yuni Poerwanti di Bekasi, Kamis.
Kota Bekasi sebelumnya memecahkan rekor MURI ketika olahraga skipping diikuti 4.500 peserta yang juga digelar di Stadion Patriot pada 2008.
Rekor tersebut sempat bertahan selama enam tahun sebelum dipecahkan oleh Kemenpora dengan 5.000 peserta pada 2014 di komplek Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga (PP PON) di Cibubur, Jakarta Timur.
Menurut M. Ridwan, Kota Bekasi mendapat kehormatan karena dipilih oleh Kemenpora sebagai tuan rumah pertama pada Program Keluarga Berolahraga yang menurut rencana juga akan digelar secara nasional.
M. Ridwan mengatakan, jumlah 6.000 peserta sebenarnya sudah cukup untuk merebut kembali rekor MURI tersebut, namun Walikota Bekasi Rachmat Effendi menyatakan bahwa ia siap untuk mengerahkan sebanyak 20.000 pelajar agar rekor tersebut bisa kembali menjadi miliki Kota Patriot.
Sementara itu Yuni Poerwanti saat rapat koordinasi dengan panitia menegaskan bahwa tujuan utama dari program tersebut adalah untuk mendorong dan menumbuhkan partisipasi masyarakat, mulai keluarga agar menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, bugar dan sehat, sehingga menjadi kelompok yang produktif.
"Pola hidup sehat harus ditularkan kepada seluruh anggota keluarga, namun tidak banyak keluarga yang suka berolahraga. Tidak mengherankan jika banyak anak-anak yang sekarang menderita obesitas akibat kurang gerak," kata Yuni.
Berdasarkan data dari BPS, presentasi penduduk berumur 10 tahun keatas yang berolahraga masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, aitu hanya sebesar 24, 9 persen berdasarkan data pada 2012.
"Oleh karena itu, Kemenpora siap melakukan terobosan-terobosan untuk menggerak unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga," katanya.
Keluarga menurut Yuni tidak harus memilih olahraga yang serius, tapi bisa dengan mempraktekkan olahraga permainan dan menyenangkan, misalnya bermain bola di lapangan rumpat, bulutangkis, tenis meja atau basket.
Sebagai langkah pertama, orang tua harus memberikan contoh kepada anak-anak untuk melakukan kegiatan olahraga, meski hanya sekedar jalan pagi atau jogging.
Pemerintah Kota Bekasi pada November 2016 lalu juga sudah meraih penghargaan rekor MURI dengan kategori instansi terbanyak dalam mengadakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 yang diiikuti 117 instansi yang ada di Kota Bekasi, dengan rincian 38 rumah sakit, 39 puskesmas yang ada di Kota Bekasi dan 40 instansi dan asosiasi yang fokus pada layanan kesehatan.
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017