Pelatih SM Youbel Sondakh menegaskan, timnya akan menjadi lebih tangguh setelah takluk dari CLS, juara IBL 2016, di laga "final four" perdana di kandang CLS, GOR Kertajaya, Surabaya, Rabu (19/4).
"Itu sesuai dengan slogan kami untuk menghadapi musim ini, Return Stronger. Saya yakin anak-anak akan meningkat kembali permainannya pada gim kedua," ujar Youbel dikutip dari laman IBL, Jakarta, Kamis.
Adapun pada laga empat besar di Surabaya, SM memang tampil tidak begitu baik, terlihat dari statistik selama pertandingan.
Persentase field goals SM hanya 32 persen, sementara Mario Wuysang dan kawan-kawan menorehkan 43 persen. Urusan rebound, SM juga kalah dibandingkan CLS. Tim yang bermarkas di Britama Arena itu cuma membukukan 45 rebound, lebih sedikit tiga rebound dari lawannya.
Satu lagi yang mencolok adalah jumlah kesalahan atau "turnover", di mana SM membuat 22 kali turnover sedangkan CLS 17 kali. Selain itu, dua pemain asing SM, Carlos Smith dan Tyreek Jewell juga tampil kurang menggigit, bahkan Jewell cuma mencatatkan satu digit poin.
"Namun, saya tidak melihat kekalahan dari CLS karena kelemahan personal. Sistem bermain kami memang harus diperbaiki," kata Youbel.
CLS sendiri saat ini berada di atas angin menuju final IBL 2017 karena kemenangan atas SM di laga pertama semifinal. Untuk memastikan langkah ke babak pamungkas, juara IBL 2016 itu mesti mengalahkan SM pada pertandingan kedua di Britama Arena, Jakarta, Sabtu (22/4).
Karena semifinal dilaksanakan dalam skema "best of three", jika laga kedua SM unggul, semifinal dilanjutkan ke laga ketiga pada Minggu (23/4) di tempat yang sama.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017