Samarinda (ANTARA News) - Deklarasi Anti-Hoax yang akan digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (22/4), bakal memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) karena akan dihadiri sekitar 3.000 peserta dan pembubuhan 1.000 tanda tangan.
"Harapan kami, dari sekitar 3.000 peserta yang hadir mendukung Deklarasi Anti-Hoax, semuanya bisa membubuhkan tanda tangan, tapi jika hanya 1.000 pun yang hadir dan membubuhkan tanda tangan, jumlah ini sudah menjadi peserta terbanyak," ujar Ketua Gerakan Anti Hoax Jurnalis Provinsi Kaltim Charles Siahaan di Samarinda, Kamis.
Di daerah lain memang sudah pernah dilakukan deklarasi masyarakat antihoax, tetapi pesertanya hanya ratusan orang, sehingga dengan jumlah peserta Kaltim yang sedikitnya dihadiri 1.000 orang dari target 3.000 orang, maka sudah bisa masuk MURI karena menjadi peserta terbanyak.
Ia mengatakan, kegiatan yang dikemas dalam Masyarakat Kaltim Deklarasi Anti-Hoax mendatang, akan dilakukan penandatanganan di atas kain putih yang ditempel di papan berdiri beberapa unit.
Satu kain bisa dilakukan pembubuhan tanda tangan dari dua sisi sehingga peserta tidak berjubel pada satu sisi. Tiap-tiap titik sudah disiapkan petugas untuk mengatur prosesi penandatanganan sebagi bentuk dukungan gerakan antihoax.
"Dari komunikasi kami dengan pihak MURI, prinsipnya mereka akan mengutus perwakilan MURI hadir menyaksikan langsung. Setelah acara selesai dan jika memang kegiatan ini layak masuk rekor MURI, akan mendapat sertifikat pecahkan rekor MURI," katanya.
Deklarasi antihoax Kaltim ini akan dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, dan sejumlah bupati/ wali kota di Kaltim. Menteri juga akan menjadi pembicara dalam talk show dalam rangkain kegiatan tersebut.
Peserta Gerakan Anti-Hoax Kaltim di Plenary Hall Sempaja, Samarinda, adalah para jurnalis, unsur pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, dan para pengurus partai politik.
Menurut Charles, munculnya Gerakan Anti-Hoax Kaltim diawali dari disikusi ringan bersama teman-teman wartawan di Cafe Pyramid, samping LKBN Antara, Jalan Dahlia Samarinda, terkait merebaknya khabar hoax di dunia maya. Cafe ini merupakan tempat utama bagi wartawan berdiskusi tiap hari.
"Dari diskusi ringan ini, kemudian kami mencoba serius dan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Diskominfo Kaltim, sampai akhirnya rencana deklarasi antihoax pada 22 April mendatang," ujar Ucok, panggilan akrabnya.
Pewarta: M Ghofar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017