Beijing (ANTARA News) - CEO United Airlines Oscar Munoz berencana mengunjungi China sebagai bentuk reaksi atas tindakan kasar menyeret penumpang berkewarganegaraan Amerika-Asia keluar dari pesawat tersebut.
Maskapai penerbangan tersebut sangat perhatian atas insiden itu karena dapat berdampak pada penjualan tiket kepada pelanggan berkewarganegaraan China, sebagaimana dikutip laman berita Chinaplus di Beijing, Kamis.
United setidaknya mengendalikan 20 persen dari total lalu lintas penerbangan AS-China dan bermitra dengan maskapai penerbangan milik pemerintah China, Air China.
Pada pekan lalu, Dr David Dao dipaksa meninggalkan tempat duduknya saat awak pesawat United berupaya mendapatkan tempat duduk karena penerbangan tersebut telah menjual tiket melebihi kapasitas.
Dao menolak memberikan tempat duduk karena sudah ada janji dengan pasiennya pada keesokan harinya. Kemudian dia diseret keluar dari kabin pesawat oleh dua orang petugas keamanan.
Dua gigi depan pria berusia 69 tahun yang beremigrasi dari Vietnam ke AS itu rompal dan hidungnya berdarah, demikian kata kuasa hukumnya.
Perlakuan terhadap Dao menimbulkann kemarahan dari sejumlah komunitas masyarakat Asia. Sekelompok masyarakat Asia di AS, termasuk di Vietnam dan China, menyerukan boikot terhadap United.
Insiden yang dialami oleh Dao tersebut juga menghiasi halaman utama sejumlah media arus utama di China, termasuk juga CCTV, saluran televisi terbesar milik pemerintahan China.
Gambar penyeretan Dao juga menjadi viral di media dalam jaringan dan media sosial di daratan Tiongkok tersebut.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017