Lampung Timur (ANTARA News) - Rizky Putra Pratama (9), siswa kelas 4 SD yang menjadi korban permainan petasan meriam berbahan spiritus sehingga terbakar sekujur tubuhnya pada Juli 2016 lalu, kembali menjalani perawatan karena luka bakar tubuhnya tidak kunjung sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur dr Evi Darwati, di Lampung Timur, Kamis, membenarkan Rizky kembali menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Sukadana akibat luka bakarnya itu.
"Tapi saat ini Rizky sudah berada di rumah lagi, setelah menjalani perawatan. Kini Rizky mendapat perawatan dan pengawasan lanjutan oleh petugas Puskesmas Way Jepara," kata Evi lagi.
Evi menjelaskan kondisi Rizky saat ini masih dalam taraf penyembuhan, dan sebagian besar luka bakar dialami Rizky berangsur sembuh dan menjadi kulit normal. "Penanganan yang diberikan saat ini telah sesuai dengan standard operating procedure pengobatan dan perawatan luka bakar. Sekarang Rizky sudah dapat beraktivitas seperti berjalan dan melakukan kegiatan lainnya di dalam rumah," kata dia lagi.
Menurut dia, lama proses penyembuhan luka Rizky disebabkan karena luka bakar yang dalam, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menumbuhkan kulit yang baru.
Dr Evi mengatakan proses pengobatan Rizky menggunakan kartu BPJS Kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Timur.
Dia menyatakan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim juga telah memberikan perhatian terhadap Rizky dengan mengunjunginya sebanyak dua kali, yakni pada dua hari saat Rizky masuk rumah sakit dan yang terakhir sekitar lima bulan lalu.
"Bupati Lampung Timur Chusnunia juga memerintahkan jajarannya untuk segera bertindak cepat dalam menangani segala permasalahan di wilayah kerjanya, salah satunya adalah terkait penanganan luka bakar hampir 80 persen yang diderita oleh Rizky Putra Pratama," ujar Kadis Kesehatan Lampung Timur ini lagi.
Rizky Putra Pratama (9) siswa kelas 4 SD adalah korban permainan petasan meriam berbahan spiritus. Rizky terbakar sekujur tubuhnya akibat petasan ini. Rizky harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana, Kabupaten Lampung Timur pada Juli 2016 lalu dengan bantuan pemkab setempat.
Kejadiannya berawal saat korban bermain petasan meriam bersama teman-temannya pada Jumat (1/7/2016). Saat itu, spiritus yang digunakan temannya mengenai tubuh Rizky, sehingga api menyambar ke sekujur tubuhnya. Rizky sempat tak mendapatkan perawatan akibat kondisi ekonomi orang tuanya.
Rizky yang tinggal di Dusun Kuningan, Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara terus mengerang kesakitan akibat luka bakar yang dideritanya hampir 60 persen lebih itu.
Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim saat itu sempat mengunjungi Rizky ketika dirawat di RSUD Sukadana, Senin (11/7-2016).
"Musibah ini membuat kita semua iba, saya tidak bisa berkomentar banyak dan yang jelas pemerintah berupaya yang terbaik buat Rizky," ujar Bupati Chusnunia saat menjenguk Rizki di RSUD Sukadana saat itu.
Dia menegaskan Pemkab Lampung Timur akan berupaya agar bocah itu segera sembuh.
Chusnunia juga menitip pesan kepada para orang tua agar menjaga anaknya dari bentuk permainan yang berbahaya seperti petasan tersebut.
Musibah yang dialami Rizky waktu itu juga mendapat perhatian dari pemerhati anak di Kabupaten Lampung Timur Edi Arsadad, Koordinator Aliansi Tolak Kekerasan Seksual Anak dan Perempuan (AKRAP) .
Edi mengapresiasi langkah cepat Bupati Lampung Timur merespons musibah yang dialami Rizky. Dia berharap langkah cepat Bupati itu diikuti oleh jajarannya untuk menyikapi setiap masalah dialami warganya.
Pewarta: Budisantoso B & Muklasin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017