Yogyakarta (ANTARA News) - Sekitar 3.000 keluarga korban gempa 27 Mei 2006 di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) saat ini masih tinggal di tenda maupun di
shelter (tempat tinggal sementara).
"Kita berharap, dalam waktu tidak lama mereka sudah bisa menempati rumah mereka yang telah selesai dibangun," kata Ketua Tim Teknis Nasional Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pascabencana Gempa Bumi DIY - Jateng, Soetatwo Hadiwigeno di Yogyakarta, Sabtu.
Sementara itu, menurut dia pada acara `Refleksi Satu Tahun Gempa Bumi 27 Mei 2006 DIY - Jateng` di Yogyakarta, pemerintah sampai sekarang telah berhasil melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa di wilayah DIY 88 persen dan Jateng 80 persen.
"Pencapaian tersebut merupakan data hasil survei tim teknis nasional pada April lalu," katanya.
Ia menyebutkan pencapaian 88 persen rehabilitasi dan rekonstruksi di DIY itu adalah dari 206.504 rumah yang rusak berat dan roboh.
Sedangkan pencapaian 80 persen rehabilitasi dan rekonstruksi di Jateng dari 99.730 rumah yang rusak berat dan roboh.
Soetatwo mengatakan pencapaian rehabilitasi dan rekonstruksi 88 persen di DIY dan 80 persen di Jateng itu cukup besar, mengingat jika dihitung dari saat pertama kali dana DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) mengucur ke masyarakat korban gempa pada Oktober 2006, berarti baru sekitar tujuh bulan program rehabilitasi dan rekonstruksi berlangsung.
Itu artinya, kata dia, hanya dalam jangka waktu tujuh bulan bisa melaksanakan program tersebut. Padahal, untuk sebuah proses pembangunan rumah dengan kuantitas cukup besar serta permasalahan yang kompleks seperti memindahkan korban dari tenda maupun
shelter ke rumah permanen yang sudah selesai dibangun membutuhkan waktu lama.
Kerugian ekonomi di DIY dan Jateng akibat gempa tersebut seluruhnya mencapai Rp29 triliun lebih. "Dengan nilai kerugian ekonomi sebesar itu menjadikan bencana gempa bumi di DIY dan Jateng sebagai salah satu bencana alam besar di negara berkembang," kata dia.
Sedangkan mengenai program rehabilitasi dan rekonstruksi non perumahan yang meliputi bidang sosial, ekonomi, kesehatan dan pendidikan, menurut Soetatwo saat ini sedang dipersiapkan secara komprehensif di DIY dan Jateng.
Kata dia, secara umum tujuan program rehabilitasi dan rekonstruksi non perumahan itu untuk meningkatkan serta pulihnya kembali kondisi sosial ekonomi dan kehidupan masyarakat korban gempa.
Pada acara `Refleksi Satu Tahun Gempa Bumi 27 Mei 2006 DIY - Jateng` ini, juga hadir Sekretaris Tim Teknis Nasional Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pascabencana Gempa Bumi DIY - Jateng, Danang Parikesit.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007