Kami akan melakukan uji coba peluru kendali lebih lanjut secara mingguan, bulanan dan tahunan."

London (ANTARA News) - Korea Utara (Korut) akan terus melanjutkan pengujian peluru kendali (rudal) dan setiap tindakan militer terhadap Amerika Serikat (AS) yang akan mendorong terjadinya "perang habis-habisan", seorang pejabat senior Korut, Senin (17/4).

Korut telah melakukan beberapa uji coba peluru kendali dan juga nuklir yang menimbulkan tentangan dan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pejabat Korut itu kepada BBC, selayaknya dikutip kantor berita Reuters, mengatakan bahwa telah mengembangkan program rudal yang dapat menyerang daratan AS.

Uji coba rudal yang dilakukan pada Minggu (16/4) gagal, dan meledak beberapa detik setelah peluncuran.

Wakil Presiden AS Mike Pence memperingatkan Korut bahwa serangan AS baru-baru ini di Suriah, salah satu dari sekutu dekat Pyongyang, dan Afghanistan menunjukkan bahwa tekad Presiden Donald Trump tidaklah main-main.

"Kami akan melakukan uji coba peluru kendali lebih lanjut secara mingguan, bulanan dan tahunan," BBC mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Han Song-Ryol yang mengatakan dalam sebuah wawancara.

"Jika AS cukup berani untuk mengerahkan kekuatan militer, maka berarti sejak hari itu akan terjadi perang habis-habisan," ujarnya.

Media Pemerintah Korut pekan lalu memberitakan sebuah peringatan bahwa Korut akan melakukan serangan nuklir terhadap AS dengan menganggap apa yang dilakukan mereka sebagai suatu agresi.

Namun, pihak Gedung Putih mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menguatkan pernyataan itu.

Han juga mengatakan bahwa Korut meyakini senjata nuklir yang dimilikinya dapat melindungi mereka dari ancaman aksi militer AS.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017