Pekalongan, Jawa Tengah (ANTARA News) - Pakaian seragam batik yang akan digunakan karyawan Bank Central Asia se-Indonesia menggunakan karya perajin Kampung Batik Gemah Sumilir, Kabupaten Pekalongan, Jawa tengah, kata komisaris BCA, Cyrillus Harinowo.
"Batik karya Kampung Batik Gemah Sumilir akan digunakan seluruh karyawan BCA dari Banda Aceh hingga Jayapura. Ada sekitar 35.000 karyawan BCA seluruh Indonesia," katanya, di Pekalongan, Selasa.
Menurut dia, BCA telah memesan batik karya perajin Kampung Batik Gemah Sumilir Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan sejak 2014.
"Kami pesan sejak 2014 dan butuh proses dua tahun dari desain hingga pengiriman. Kami mengucapkan terima kasih kepada perajin batik Kampung Batik Gemah Sumilir yang sudah merealisasikan pakaian seragam ini," katanya.
Ia mengatakan bantuan dan pembinaan di desa wisata Kampung Batik Gemah Sumilir tersebut sebagai bentuk kepedulian BCA terhadap kemajuan masyarakat desa setempat.
Bentuk kepedulian BCA terhadap masyarakat ini, kata dia, juga direalisasikan pada warga di Gunung Kidul yang sekarang lebih dikenal dengan Goa Pindul.
"Goa Pindul itu salah satu desa wisata binaan kami. Dulu Gunung Kidul itu identik dengan busung lapar dan kemiskinan, tetapi sekarang bisa menjadi contoh kisah sukses suatu desa wisata hasil binaan kami," katanya.
Ia mengatakan bantuan desa wisata itu tidak hanya berupa bantuan tunai dan infrastruktur saja melainkan warga juga diberi pelatihan pelayanan yang terbaik.
"Jadi kami latih mereka menjadi pelayan yang terbaik atau pelayanan prima. Ini yang paling penting sehingga pengunjung nyaman dan betah di situ," katanya.
Ia menilai Kampung Batik Gemah Sumilir memiliki potensi menjadi desa wisata karena kerajinan batik merupakan warisan budaya yang luar biasa.
"Batik kalau hanya sebagai komoditas maka hasilnya hanya biasa. Akan tetapi jika dikombinasikan dengan desa wisata dan didukung adanya pembangunan jalan tol yang hampir jadi maka hasilnya akan luar biasa karena akses ke Kampung Batik menjadi lebih mudah," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017