New York (ANTARA News) - United Continental pada Senin (17/04) melaporkan penurunan pendapatan di kuartal pertama, namun masih di atas perkiraan analis, dan maskapai penerbangan itu berjanji akan memperbaiki layanan pelanggannya setelah perlakuan kasar terhadap seorang penumpang memicu kemarahan global.
Pendapatan bersih untuk periode yang berakhir pada 31 Maret turun menjadi 96 juta dolar AS (sekitar Rp1,27 triliun), merosot 69,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya akibat kenaikan biaya bahan bakar dan tenaga kerja.
Laba menguat 2,7 persen menjadi 8,4 miliar dolar AS (sekitar Rp111,7 triliun).
(Baca: Penumpang United Airlines diseret turun dari pesawat terbang)
(Baca: United Airlines turunkan pasangan akan menikah)
United, yang mendapat kritik sejak memerintahkan seorang pelanggan secara paksa untuk keluar dari penerbangan Chicago yang kelebihan penumpang pekan lalu, memproyeksikan passenger revenue per seat mile (RASM) akan menunjukkan kenaikan pertama dalam dua tahun terakhir di kuartal kedua. Acuan yang diamati dengan ketat itu stabil di kuartal pertama.
"Kami melihat tren positif di lingkungan pendapatan di kuartal itu dan optimistis dengan tahun ini ke depannya," kata presiden United Scott Kirby dalam sebuah pernyataan.
(Baca: Pasca United Airlines, muncul RUU larangan mengusir penumpang)
Penerjemah: Monalisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017