"Sejauh ini secara global kami nomor 5, di Indonesia saat ini kami juga nomor lima, tapi target kami hingga akhir tahun ini nomor tiga, tapi ke depannya kami ingin menjadi nomor satu," kata Peter Wang, Brand Director PT Vivo Mobile Indonesia kepada ANTARA News, di Bandung, Senin (17/4).
Pada kuartal lalu, Peter mengatakan, Vivo menjadi pemimpin pasar di China. Di India, saat ini Vivo berada di peringkat kedua, sementara di Malaysia dan Thailand Vivo berada di posisi ketiga.
Saat ditanya mengenai vendor lain, salah satunya Nokia yang dikabarkan mendapat reaksi positif dari pasar China sejak "reinkarnasi" melalui Nokia 3310 versi baru, Peter enggan berkomentar.
"Di China dulunya Samsung juga nomor satu tapi sekarang Samsung kini ...ya kami tidak mau bicara tentang brand lain, tapi kami dari sebuah perusahaan kecil di China sekarang menjadi kami menjadi salah satu terbesar di China," ujar dia.
"Kami membuat setiap produk kami dengan kualitas yang sangat baik, dan kami melayani pengguna kami dengan sangat baik, dan merespons pengguna kami dengan sangat cepat," sambung dia.
Baca juga: (Tak mau kalah dari Apple, Vivo bakal bangun pusat inovasi)
Baca juga: (Vivo targetkan TKDN 40 persen tahun depan)
Untuk mencapai posisi yang ditargetkan tersebut, saat ini Vivo fokus pada brand awareness.
"Saat ini memang produk kami sangat bagus, tapi di Indonesia brand kami tidak terlalu terkenal, konsumen tidak terlalu familiar dengan brand kami, jadi tahun ini kami berinvestasi untuk brand kami sangat banyak," ujar Peter.
"Jadi, mulai Mei jika Anda berpergian ke luar kota dengan pesawat, di bandara akan melihat banyak brand kita,tidak hanya satu bandara tapi banyak bandara di Indonesia," lanjut dia.
Tak hanya dari segi pemasaran, layanan purna jual juga menjadi hal yang sangat diperhatikan Vivo.
"Semua kota besar di Indonesia punya service center, tidak semua brand memilikinya," kata Peter.
"Akhir tahun ini di seluruh Indonesia kami akan memiliki 200 service center," tambah dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017