Zagreb (ANTARA News) - Kosovo dapat menerima kemerdekaan dari Serbia pada akhir bulan ini, Wakil Menlu Amerika Serikat (AS) Nicholas Burns mengatakan di Zagreb, Jumat waktu setempat. "Kami akan mengedarkan hari ini dengan sekutu Eropa kami resolusi di Dewan Keamanan yang kami yakini akan menghasilkan kemerdekaan Kosovo pada akhir bulan ini," kata Burns pada wartawan di ibukota Kroasia, Zagreb. Ia menambahkan, "Amerika Serikat betul-betul mendukung kemerdekaan Kosovo." Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) siap untuk memulai pembahasan segera mengenai dua naskah yang bersaing -- satu (naskah) Barat dan satu Rusia -- yang akan membentuk dasar satu rancangan resolusi mengenai status masa depan Kosovo. Burns, yang berbicara setelah pertemuan dengan PM Kroasia Ivo Sanader, juga memperingatkan terhadap ultra-nasionalis Serbia yang akan masuk pemerintah baru. "Ketika Kosovo menjadi merdeka kami Amerika ingin tetap bersahabat dengan Serbia dan kami ingin memiliki hubungan yang baik dengan Serbia dengan penuh harapan tanpa kehadiran partai radikal itu dalam pemerintah Serbia dan parlemen Serbia," ia menekankan. Ia merujuk pada terpilihnya pemimpin ultra-nasionalis Tomislav Nikolic sebagai ketua parlemen negara itu pekan lalu. "Kami sangat kecewa dengan terpilihnya Nikolic sebagai ketua parlemen, kami mengharapkan hal itu dapat dibalikkan. Kami yakin Radikal adalah partai masa lalu, partai perang dan penjahat perang. Tidak ada tempat bagi (partai) itu di Eropa modern," kata Burns. Ia menambahkan bahwa pesan AS pada Beograd adalah untuk "membentuk pemerintah yang akan benar-benar domokratis, benar-benar berorientasi ke Eropa dan untuk masa depan Serbia yang demokratis". Presiden Serbia Boris Tadic yang pro-Eropa dan tokoh nasionalis PM Vojislav Kostunica yang akan mengakhiri masa tugas sejauh ini gagal menyepakati mengenai pembentukan koalisi yang akan memerintah, tiga bulan setelah pemilihan. Partai-partai Serbia hingga Selasa menyetujui pemerintah atau Tadic, sebagai presiden, akan dipaksa untuk menyerukan pemilihan. Laporan media Jumat mengutip sumber yang mengatakan bahwa partai reformis Serbia telah benar-benar setuju untuk membentuk pemerintah. Perjanjian itu dicapai semalam antara para pemimpin Partai Demokrat (DS) pimpinan-Tadic yang pro-Eropa, nasionalis moderat Partai Demokrat Serbia (DSS) dan partai neo-liberal G17 Plus, kata laporan tersebut, demikian AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007