Palangka Raya (ANTARA News) - Staf Ahli Kementerian Perdagangan Dodi Edward mengingatkan Pemerintah provinsi maupun Kabupaten Kota se-Kalimantan Tengah agar menyusun berbagai strategi untuk mengendalikan inflasi menjelang Ramadhan 2017.
Harga bahan pokok menjelang ramadhan cenderung mengalami kenaikan sehingga perlu persiapan untuk mengendalikannya, kata Dodi usai memimpin rapat koordinasi stabilitas harga dan langkah-langkah antisipasi jelang Puasa dan Lebaran 2017 di Palangka Raya, Senin.
"Saya melihat pergerakan harga bahan pokok di beberapa pasar di kota Palangka Raya sekarang ini masih relatif stabil dan terkendali. Tapi, kan sebentar lagi memasuki ramadhan, maka perlu disikapi dengan baik," tambahnya.
Pemerintah se-Kalteng termasuk Bulog Kalteng pun dihimbau agar tetap memperhatikan distribusi maupun ketersedian bahan pokok. Sebab, kelancaran distribusi maupun ketersediaan tersebut mampu mengendalikan harga.
Dodi mengatakan, sosialisasi kepada para tokoh maupun masyarakat terkait ketersediaan bahan pokok termasuk tidak perlu membeli secara berlebihan saat ramadhan perlu dilakukan pemerintah agar gejolak harga dapat dikendalikan.
"Kementerian Perhubungan juga nantinya akan terlibat agar distribusi bahan pokok tidak mengalami gangguan. Ini dilakukan karena Pemerintah Pusat ingin agar seluruh Provinsi benar-benar mampu mengendalikan inflasi," katanya.
Staff Ahli Kemendag ini menegaskan semua bahan pokok menjelang ramadhan tetap penting dan harus menjadi perhatian serius, sehingga tidak dibuat skala prioritas dalam mengendalikan harga.
"Saya tidak bisa menyebut bahan pokok tertentu rawan mengalami kenaikan harga menjelang ramadhan. Bagi kita semua bahan pokok penting dan harganya harus dikendalikan," kata Dodi.
Staf Ahli Kemendag RI sebelum memimpin rakor terlebih dahulu memantau pasar besar. Setelah rakor pun dirinya meninjau gudang bulog untuk memastikan ketersedian bahan pokok menjelang ramadhan.
(T.KR-JWM/S019)
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017