Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta para ulama untuk mendukung suasana yang kondusif jelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
"Masalah pilkada, beliau meminta para ulama ikut menenangkan supaya situasi tetap kondusif, jangan sampai merusak suasana dan membuat bangsa ini menjadi terpecah," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kyai Haji Maruf Amin di kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin.
Maruf bertemu Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Wiranto serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki bertemu sejumlah ulama dan tokoh Muslim antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahmud MD, Jimly Asshiddiqie, Hamdan Zoelfa yang juga Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia, ustaz Arifin Ilham, ustaz Yusuf Mansyur, serta ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Para ulama sepakat mendukung kebijakan-kebijakan yang disampaikan Presiden termasuk pilkada agar kondusif sehingga Pilkada DKI yang akan dilaksanakan 19 April 2017 nanti jangan ada mobilisasi dari pihak manapun sehingga menimbulkan ketidakstabilan di DKI Jakarta dan membawa pengaruh buruk ke tingkat nasional," tambah Maruf.
Sebelumnya di media sosial banyak beredar ajakan Tamasya Almaidah yaitu mengenai mobilisasi massa dari luar Jakarta untuk mengawasi TPS-TPS di Jakarta.
"Kita menanggapi kemungkinan mobilisasi massa dari pihak manapun bukan saja satu pihak tapi juga dua pihak, kami tidak ingin mobilisasi apapun namanya, karena akan menimbulkan masalah kalau ada konflik di Jakarta karena itu yang tidak kita inginkan," jelas Maruf.
Para ulama, menurut Maruf bahkan mengusulkan ke Presiden untuk memanggil tim sukses kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Dari para ulama kita menghimbau kepada semua pihak dan kita bahkan minta agar Presiden memanggil dua tim sukses itu, jangan sampai tim sukses yang terus menimbulkan masalah sehingga terjadi konflik yang lebih memanas supaya tensi diturunkan dipanggil dinasihati sehingga mereka tidak lagi berkompetisi secara tidak sehat," jelas Maruf.
Selain soal Pilkada DKI Jakarta, Presiden juga menyampaikan sejumlah hal lain kepada ulama.
"Salah satunya adalah redistribusi aset tanah-tanah yang akan dibagikan ke masyarakat kepada organisasi masyarakat, kepada pesantren-pesantren, kemitraan pengusaha besar dan masyarakat dan dengan ormas dan juga masalah narkoba yang semakin hari makin memprihatinkan serta masalah terorisme dan radikalisme," tambah Maruf.
Pewarta: Desca Lidya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017