"Ketujuh tahanan tersebut diketahui melarikan diri pada sekitar pukul 01.45 Senin dini hari. Mereka melarikan diri dengan cara menjebol plafon ruang tahanan," ujar Iqbal kepada wartawan, Senin.
Ia menggambarkan, pada ruang tahanan tersebut memang tidak terpantau kamera CCTV. "Totalnya ada sembilan tahanan di ruangan itu, sekarang tinggal dua, tujuh lainnya kabur," katanya.
Pada dini hari itu juga, Iqbal mengatakan langsung membentuk empat tim untuk memburunya, yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal serta Kasat Reserse Narkoba.
Hasilnya, satu tim berhasil menangkap seorang tahanan berinisial R pada sekitar pukul 8 pagi.
"R yang kita tangkap ini adalah inisiatornya. Dia tahanan kasus dugaan narkoba, kita tangkap di daerah Sukodono, Sidoarjo," jelas Iqbal.
Hingga kini tiga tim lainnya masih memburu enam tahanan yang masih kabur.
Iqbal mengatakan, para tahanan yang kabur adalah tersangka kasus pencurian dengan pemberatan, penganiayaan, selain beberapa orang merupakan tersangka kasus narkoba.
"Dari keterangan tahanan R yang telah kita tangkap, mereka kabur memanfaatkan plafon yang telah rapuh di atap ruangan. Ada besi yang menjadi penghalang di plafon itu yang kemudian mereka patahkan," terangnya.
Iqbal menduga para tahanan ini telah merencanakan menjebol plafon di atap ruang tahanan itu. "Sampai sekarang masih kita selidiki bagaimana caranya mereka menjebol plafon dan mematahkan besi penghalang di tengah plafon itu. Kalau digergaji, saya tidak melihat ada berkas serbuk gergaji di ruang tahanan," katanya.
Masih dari keterangan R, Iqbal menuturkan, setelah berhasil menjebol atap plafon, lima tahanan langsung kabur dengan naik mobil angkutan kota menuju ke Terminal Bungurasih, sedangkan dua tahanan lainnya melarikan diri dengan arah yang berbeda.
Saat ini, kata Iqbal, tim yang dibentuknya telah melakukan pengejaran di beberapa kabupaten kota.
"Hasil penyeldikan enam tahanan yang masih kabur ini mengarah ke beberapa kabupaten/kota. Tim telah melakkan pengejaran. Doakan saja mudah-mudahan mereka segera tertangkap," ucapnya.
Pewarta: Slamet AS/Hanif N
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017