Depok (ANTARA News) - Tim Gegana memastikan isi tas hitam yang sebelumnya dicurigai sebagai bom ternyata bukan bom dan hanya berisi berupa baju dan celana bekas.
"Kami imbau kepada warga untuk tidak melakukan hal-hal yang meresahkan masyarakat," kata Wakapolsek Sukmajaya Depok, AKP Syah Johan usai melakukan pemeriksaan tas yang dicurigai berisi bom di Depok, Senin.
Johan mengatakan mendapat informasi dari warga bahwa ada benda yang mencurigakan yang dicurigai sebagai bom. Atas informasi tersebut pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian peristiwa tersebut dan langsung memasang garis polisi.
"Warga tidak ada yang berani membuka tas tersebut karena takut berupa bom," katanya.
Tas yang berwarna hitam tersebut kata Johan belum diketahui pemiliknya karena ketika seseorang meletakkanya di depan rumah seorang warga tidak ada yang melihat.
Johan juga mengatakan akan menyelidiki hal tersebut apakah memang ada teror atau tidak, untuk menakut-nakuti warga setempat dengan meletakkan tas tersebut di depan rumah warga.
"Kalau memang ada maksud meresahkan warga maka ada pidananya," katanya.
Sebelumnya Warga Depok dikejutkan oleh tas yang dicurigai berisi bom di rumah Tusin Alamsyah di Jalan H. Nirun Rt01 RW 01 No.22 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilodong Kota Depok Jawa Barat.
"Pertama kali yang lihat ini tas istri saya sekitar pukul 05.00 WIB, ketika hendak keluar rumah mau pergi ke warung," kata Tusin.
Karena curiga dengan penemuan tas berwarna hitam ini kemudian melaporkan ke RT dan RW setempat kemudian dilanjutkan ke aparat kepolisian.
Aparat kepolisian setempat langsung datang ke lokasi dan memasang garis polisi di sekitar tas tersebut untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.
Tas yang ditempatkan di halaman depan rumah Tusin ini membuat warga penasaran sehingga ratusan warga berbondong-bondong ingin me yaksikan dari dekat.
Hingga saat ini aparat kepolisian masih berjaga-jaga dan tim gegana sedang memeriksa untuk memastikan isi dari tas berukuran 50 x 25 cm tersebut.
(Baca juga: Warga Depok dikejutkan tas curigai bom)
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017