Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, ditutup melemah ditengah kekhawatiran pasar terhadap sentimen geopolitik global.

IHSG BEI ditutup turun 39,05 poin atau 0,69 persen menjadi 5.577,48 poin. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 9,42 poin (1,01 persen) menjadi 916,85 poin.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji mengatakan bahwa sentimen geopolitik di Suriah dan Korea Utara membuat ketidakpastian dan kekhawatiran investor sehingga berdampak negatif pada pasar saham di dalam negeri.

"Sentimen geopolitik membuat investor mengalihkan investasi ke aset yang lebih aman seperti emas dan instrumen safe haven lainnya," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, sebagian pelaku pasar saham di dalam negeri juga wait and see seraya melepas sebagian aset sahamnya memasuki periode Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua.

"Kami melihat investor akan sangat mungkin fokus ke sentimen politik Pilkada itu dan memilih sikap wait and see," katanya.

Analis PT Erdikha Elit Sekuritas, Marsha Maharani, menambahkan bahwa secara teknikal, pergerakan IHSG pada awal pekan ini (17/4) mengindikasikan sudah masuk dalam area jenuh jual sehingga ruang pelemahan yang semakin terbatas.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari selanjutnya di antaranya, Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Gudang Garam Tbk (GGRM), Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sepanjang perdagangan hari ini di BEI tercatat mencapai frekuensi 240.343 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,84 miliar lembar saham senilai Rp5,61 triliun.

Di bursa regional, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo ditutup naik naik 19,63 poin (0,11 persen) ke 18.355,26, indeks KOSPI bursa Korea menguat 10,88 poin (0,51 persen) ke 2.145,76, dan indeks Straits Times bursa Singapura melemah 30,94 poin (0,98 persen) posisi 3.138,30.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017