Ini masalahnya ada di perempuan."

Jakarta (ANTARA News) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) berdialog dengan Dharma Wanita membahas deteksi dini kanker leher rahim (IVA Tes) dan Kanker Payudara (SADANIS) di Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin.

"Perempuan itu rentan ya Bu, untuk kena penyakit. Tadi sudah ada penjelasan dengan singkat, tapi jelasoleh Nila Moeloek," kata Ibu Iriana, didampingi Ibu Mufida Jusuf Kalla, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Ketua OASE KK Erni Guntarti Kumolo, saat berdialog dengan perwakilan Dharma Wanita yang hadir.

Salah seorang anggota ibu dari Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta, meminta kepada Ibu Negara agar aparatur negara lebih ditingkatkan terjun langsung ke masyarakat melakukan sosialisasi berbagai program yang dilakukan pemerintah.

"Ini sudah dilakukan ibu, bersama BPJS, Kementerian Kesehatan dan seluruh organisasi yang ada," ujar Ibu Iriana, sekaligus menyinggung kegiatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Kemudian, Ibu Negara juga menanyakan pengalaman ibu tersebut setelah tes IVA.


Baca juga: (Kementerian Kesehatan ingatkan pentingnya deteksi dini kanker)


Baca juga: (Kasus kanker pada perempuan meningkat enam kali lebih cepat)


"Pada Januari lalu dan hasilnya baik," jawab .sang ibu itu.

Ibu Iriana pun kembali menanyakan, apakah IVA tes tersebut atas kesadaran sendiri atau dipaksa orang lain, dan langsung dijawab: "Kesadaran sendiri."

Ibu Negara juga meminta kepada para ibu agar tes IVA ini dilakukan tiap tahun agar penyakit kanker rahim dapat dideteksi sedini mungkin.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengemukakan bahwa Ibu Negara sangat memperhatikan kaum perempuan karena sangat rentan sekali terkena kanker.

"Karena, memang yang punya serviks ya perempuan. Jadi, laki-laki tentu tidak terkena kanker serviks. Ini masalahnya ada di perempuan," katanya.

Nila Moeloek menambahkan bahwa kejadian kanker payudara dan kanker serviks menempati urutan pertama dan kedua terbanyak dalam kasus kesehatan perempuan, sehingga perlu penanganan sejak dini..

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017