Perayaan Galungan dan Kuningan itu bekerja sama dengan Banjar Suka Duka dari Belanda, Belgia, Jerman dan Inggris dihadiri lebih dari 600 umat Hindu di berbagai negara di Eropa, Friends of Indonesia, perwakilan Kementerian Luar Negeri Belanda dan para Duta Besar negara sahabat.
Pejabat Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Indonesia di Den Haag, Ni Putu Widhia S Asak, menyatakan, festival budaya bertemakan One Day in Bali and Beyond itu diawali persembahyangan bersama pada pagi hari.
Persembahyangan berupa prosesi penempatan barong ke Padmasana diiringi instrumen tektekan khas Bali, dan dilanjutkan penampilan para penari rejang.
Duta Besar Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, memimpin trisandhya dan panca sembah. Selanjutnya Dharma Wacana perayaan Galungan dan Kuningan tahun ini dibawakan Prabu Dharmayasa yang menekankan pentingnya para umat senantiasa memegang teguh dharma, sesuai semangat Galungan.
Seusai persembahyangan, Puja,membuka festival budaya One Day in Bali and Beyond, yang baru pertama kalinya diselenggarakan sebagai rangkaian dari perayaan Galungan dan Kuningan.
Festival budaya terdiri dari berbagai penampilan, hasil kolaborasi kelompok-kelompok seniman Bali asal Indonesia yang bermukim di Eropa dan seniman asing di Eropa.
Para seniman ini berhasil menampilkan variasi tari topeng, lagu-lagu dan tarian tradisional Bali.
Puja juga "turun gunung", turut mementaskan tiga tari topeng, yaitu tari topeng Keras, topeng Bondres bersama seniman Belgia, dan topeng Sidakarya.
Kegiatan yang dimeriahkan sekitar 50 orang penari dan empat kelompok Sekaha Gong dengan total 60 pemain gamelan juga bertujuan untuk mempromosikan keterampilan dan kemampuan mereka dalam membawakan gamelan dan tari-tarian Bali.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017