Kepala Kepolisian Sektor Balongbendo Sidoarjo, Komisaris Polisi Sutriswoko, Sabtu mengatakan, satu perahu yang terhanyut ini akibat tali "seling" yang digunakan untuk menahan perahu terputus.
"Akibatnya, perahu tersebut terhanyut arus dan terseret sejauh sekitar 500 meter dari lokasi awal penyeberangan," katanya saat dikonfirmasi di lokasi.
Ia mengemukakan, perahu penyeberangan tersebut berisi enam orang penumpang penumpang serta ada seorang bayu yang digendong ibunya.
"Beruntung tidak ada korban jiwa di lokasi kejadian akibat terputusnya tali seling yang digunakan untuk menahan perahu dari derasnya arus Kali Surabaya ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, perahu yang terputus tali "seling" ini merupakan perahu milik Suntoro, setelah sebelumnya terdapat perahu tambang di wilayah Balongbendo terbalik dan mengakibatkan enam orang ditemukan tewas.
"Pada Kamis (13/4) perahu penyeberangan di Desa Bogem Pinggir terbalik dan menyebabkan sejumlah penumpangnya tewas," urainya.
Ia menjelaskan, saat ini pencarian terhadap korban terus dilakukan karena dari data yang ada masih ada satu korban lagi bernama Susriasih masih belum ditemukan dalam peristiwa maut ini.
"Pencarian masih terus dilakukan, hari ini sampai dengan pukul 17.00 WIB petugas belum menemukan korban yang dimaksud," tukasnya.
Sebelumnya, pada Kamis (13/4) sebuah perahu penyeberangan yang menghubungkan antara Sidoarjo dan Gresik ini terbalik dan mengakibatkan penumpangnya tercebur sungai. Akibatnya penumpang dan tujuh unit sepeda motor masuk ke dalam sungai.
(T.KR-IDS/S023)
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017