Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani menargetkan hubungan ekonomi Indonesia-Italia dapat naik 25 persen selama periode tugasnya di Roma.
"25 persen itu secara keseluruhan, ya, baik investasi maupun perdagangan," kata Dubes Esti di Jakarta, Sabtu.
Pada 2015 lalu, total nilai realisasi investasi Italia mencapai 97,99 juta dolar AS yang menjadikan Negeri Spageti tersebut investor asing terbesar kesepuluh di Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, volume perdagangan kedua negara mencapai 3,82 miliar dolar AS dengan RI surplus 433 juta dolar AS.
Dubes RI yang dilantik Presiden Joko Widodo pada 13 Maret 2017 tersebut, menambahkan kopi menjadi komoditas pertama yang ingin dipromosikan di Italia.
"Kopi kita itu terkenal sekali, lho, di Italia, Eropa, apalagi orang Italia punya kebiasaan minum kopi espresso," kata dia.
Kopi menjadi salah satu komoditas pertanian utama yang diekspor ke Italia dengan nilai 58,8 juta dolar AS atau ketiga terbesar setelah kelapa sawit (975 juta dolar AS), dan resin (93 juta dolar AS).
Terkait pencapaian target 25 persen, Dubes Esti mengaku telah menyiapkan beberapa strategi agar eksportir kopi Indonesia melihat peluang di pasar Italia, salah satunya melalui promosi yang terintegrasi.
"Sebenarnya pameran dan pertemuan bisnis sudah banyak, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya sebaik mungkin," kata dia.
Dubes Esti mencontohkan, Italia meneylenggarakan "World Tourism Expo" setiap tahun, dan Indonesia berpartisipasi aktif di dalamnya.
"Nah, pariwisata ini harus dikemas bukan hanya tempatnya, tapi semuanya, termasuk juga kopinya," kata dia.
Dubes Esti Andayani akan mulai bertugas di Roma pada akhir April 2017, namun saat ini pun, dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan korps diplomatik RI yang ada di sana.
Selain bertanggung jawab di Italia, mantan direktur jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri tersebut juga akan menjadi Dubes RI untuk Malta, Siprus, San Marino, dan badan-badan PBB yang berkedudukan di Roma.
(T.A060/A011)
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017