Bogota (ANTARA News) - Papan iklan biasa menawarkan mobil mewah, minuman rum dan busana, namun di Bogota, ibukota Kolombia, pengguna jalan sebentar lagi dapat menyaksikan papan iklan dengan tampilan heboh, yakni terpidana pemerkosa anak-anak. Dewan Kota Bogota baru-baru ini menyetujui usul pemampangan foto beserta nama penjahat di berbagai papan iklan jalan raya dan di berbagai "tembok aib", yang dipasang di penjuru kota berpenduduk enam juta jiwa itu. Pendukung rencana itu mengatakan, langkah tersebut akan melindungi penduduk dari pemangsa seksual, tapi rencana tersebut memicu protes dari penjara, yang mengkhawatirkan hak narapidana serta kecemasan akan balas dendam dari kelompok penjahat. Walikota Bogota, Luis Eduardo Garzon, termasuk yang mendukung rencana tersebut. Hal itu ia tegaskan dalam upacara di taman terbuka, tempat wajah pemerkosa akan dipampang pada dua layar dan menjadi contoh bagi papan iklan lain. "Itu bentuk hukuman sosial," kata Garzon kepada wartawan. Pihak berwenang setempat dapat mendirikan dua papan iklan dan sebuah tembok menampilkan foto hitam-putih pemerkosa anak-anak di 20 wilayah setingkat kecamatan di Bogota. "Kami ingin mengirim pesan tegas bahwa kami tidak akan terus menenggang," kata anggota dewan kota, Gilma Jimenez, yang memromosikan gerakan papan iklan itu. "Yang kami lakukan adalah membuat masyarakat lebih sadar," katanya. Jimenez mengemukakan bahwa pada tahun lalu tercatat 17 ribu tuduhan pelecehan seks terhadap anak-anak. Langkah memajang pemangsa anak-anak itu menyusul undang-undang baru, yang berlaku sejak Selasa pekan ini. Undang-undang tersebut memperberat hukuman untuk pemerkosa anak-anak, dari 12 tahun menjadi 25 tahun, jika korbannya belum berusia 14 tahun. Undang-undang itu juga memerintahkan gambar pelaku ditayangkan di televisi, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007