Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah dan puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman karena takut banjir susulan terjadi.
Zaenal Mustari, tokoh warga setempat saat dihubungi, Sabtu, mengatakan bencana alam banjir berawal ketika hujan turun dengan deras sejak pagi hingga sore menjelang. Warga yang melihat air sungai terus meninggi sempat mengamankan barang-barang berharga agar tidak terendam banjir.
"Menjelang sore air sungai meluap hingga merendam dua kampung, Kampung Cibingbin dan Gunung Mas. Akibatnya 38 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi diaula sekolah dasar dan mesjid," katanya.
Pihak desa dan kecamatan telah melaporkan hal tersebut ke BPBD Cianjur, agar mendapat bantuan untuk segera dibangun posko dan tenda pengungsian karena ditakutkan banjir susulan terjadi sehingga warga belum berani untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
"Warga yang mengungsi di aula sekolah dan mesjid hanya membawa pakaian dan bahan makanan seadanya. Harapan kami dinas terkait segera mengirimkan bantuan dan mendirikan posko darurat," katanya.
Dia menambahkan, tidak hanya banjir, bencana alam longsor juga melanda kawasan tersebut, dimana 8 rumah warga di Kampung Cibingbin, rusak ringan dihantam material longsor tebing yang terletak dibelakang perkampungan dan belasan lainnya terancam.
"Sebagian besar yang terkena material longsor bagian belakang rumah, namun warga memilih menumpang di rumah saudaranya karena takut longsor kembali terjadi karena kawasan Campaka masih diguyur hujan," katanya.
(U.KR-FKR/E001)
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017