London (ANTARA News) - Promosi soal Indonesia di Prancis terus digelar lewat berbagai cara, salah satunya promosi sajian masakan alias kuliner nasional di Paris. Tema kali ini adalah Festival Flavors & Reflection of Indonesia.


Pekan Festival Flavors & Reflection of Indonesia ini diawali perjamuan makan malam resmi (gala dinner), di lokasi bergengsi di Paris, yaitu Opera Ballroom di Intercontinental Le Grand Paris, yang dipadu dengan pagelaran seni budaya dan pariwisata Indonesia, pada 15-21 Mei nanti.


Ini lanjutan promosi serupa akhir tahun lalu. "Merupakan kehormatan bagi saya untuk kembali ke Paris dan mempresentasikan kuliner Indonesia dalam skala yang lebih tinggi bersama tim dari Bali di negara Perancis sebagai pusat gastronomi dunia," ujar Chef Degan Septiadji, Sabtu.


Dia tidak sendirian karena masih ada lima juru masak profesional Indonesia.

Selain Septoadji, juru masak profesional yang datag adalah Agus Wiryawan (Banyan Tree Ungasan Bali), Agus Pandetria (Courtyard Marriott Nusa Dua, Bali), Theodorus Setyo (Padma Legian, Bali, Gede Susila Yadnya (de Cuisine), dan Watini (Cafe Degan, Bali).


Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Monaco, dan Andorra, Hotmangaradja Pandjaitan, secara resmi membuka pekan itu, dalam rangka memperingati 67 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Perancis dalam menjalin kemitraan strategis.


Pandjaitan pernah menjadi panglima Kodam IX/Udayana, yang bermarkas besar di Denpasar, Bali.


Selama sepekan, para juru masak profesional itu menampilkan sejumlah hidangan khas nusantara mewakili beberapa daerah di Indonesia, antara lain udang dabu-dabu, bebek bumbu bali, salmon lodeh, rendang sapi, dan brem bali.

Hotmangaradja mengatakan, diplomasi sajian masakan ini salah satu upaya paling efektif dalam membina pergaulan global dan hubungan antar negara karena sifatnya yang universal.


"Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki beragam kakayaan, termasuk budaya kuliner, yang patut diperkenalkan pada masyarakat dunia dan dieksplorasi lebih lanjut agar dapat menembus pasar global," ujarnya.

Pewarta: Zeynit Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017